Mohon tunggu...
Hery Syofyan
Hery Syofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Banyak baca dapat menambah cakrawala pola pikir kita....suka bola & balap..

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Katanya “Tak Peduli” Kok Road Show ke Menpora, KONI, DPR & Menko PMK?

16 Mei 2015   04:00 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:59 1337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber foto : bola.liputan6.com

Selamat siang semua, banyak hal aneh dan mengelikan terjadi dalam dua hari ini terutama menyangkut PSSI khusunya Ketua Umum terpilih PSSI hasil kongres 18 April di Surabaya yang malah justru sudah terlebih dahulu dibekukan pertanggal 17 April 2015 jelas ini menjadi ILEGAL dan tidak diakui keberadaanya oleh Kemenpora.

Terkait dengan pembekuan PSSI oleh Kemenpora sang Ketum PSSI (?) La Nyalla Mahmud Mattalitti, menanggapinya dengan dingin dang mengatakan tidak akan terpengaruh oleh pembekuan itu. "Saya tidak peduli," kata La Nyalla di sela-sela Kongres Luar Biasa PSSI di Hotel JW Marriot Surabaya, Sabtu, 18 April 2015 dan beliaupun lebih memilih mengabaikan pembekuan itu karena, menurut dia PSSI berada di bawah FIFA. "Jadi hanya FIFA yang bisa membekukan PSSI" dan menambahkan“Saya tidak merasa dibekukan. PSSI tetap jalan meski tidak di bawah Kemenpora. Yang jelas kami akan konsultasi dulu dengan tim hukum PSSI,” kata La Nyalla.

Tapi berikutnya apa yang terjadi kemaren sunguh mengelikan atau bisa dikatakan kontra produktif sekali dengan apa yang sudah diungkapkan sebelumnya dengan tidak menganggap bahwa ada pembekuan terhadap PSSI oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga itu bahkan sempat menyebut "Mereka (FIFA) tidak anggap itu ya. Tidak merasa ada pembekuan. Di FIFA sama sekali tidak ada, hanya Menpora yang menganggap itu. Apa yang telah dilakukan Kemenpora ini semua offside," ujar La Nyalla saat ditemui wartawan di kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta,  untuk itu PSSI akan melakuka road show ke beberapa pihak mulai Wapres JK, Koni, Menko PMK dan Komisi X DPR RI.

Dengan apa yang diperlihatkan sang Ketum PSSI dari negri “antah brantah” ini tentu pertanyaanya kalau tidak “Peduli” kenapa harus sowan minta dukungan kemana-mana dengan alasan sosialisasi hasil Kongres...he…he…dia lupa kongresnya aja illegal surat pembekuan tertanggal 17 april sementara kongres tgl 18 April apa PSSI masih ada? apa lagi disebutkan bahwa  FIFA tidak permasalahkan konres kemaren dan malah sudah mengakui atau dapat pengakuan katanya? percaya diri dong, tentu logikanya ga perlu ngadu kemana-mana lagi.

sumber foto : bidhuan.com

Dan anehnya lagi malah menyebut Menpora Imam Nahrawi telah menyalahgunakan wewenangnya dengan membekukan PSSI ? tentu untuk ini pertanyaanya apakah posisi pak ketum “Ilegal” ini dalam posisi menilai keputusan pemerintah (Kemenpora) yang nota bene mempunyai wewenang penuh dan bertangung jawab terhadap pembinaan keolahragaan di negri ini, sementara PSSI posisinya hanya sebagai pemegang otoritas tertinggi sebuah cabang olahraga yaitu sepakbola yang secara garis organisasi berinduk lagi ke KONI sementara KONI pun begitu juga berada dibawah KEMNPORA sebagai kementrian yang bertugas khusus menangani pemuda dan Olahraga Di Republik Indonesia ini, kalau pun dalam kasus ini kenapa Menpora jadi terlibat langsung terhadap pembekuan PSSI ini tentu tak lain karena terkait dengan Lembaga bentukannya yang menangani khusus kompetisi olahraga professional di negara ini (BOPI) sementara PSSI dalam menjalankan kompetisi liga professionalnya dipandang tidak professional dalam pelaksanaannya sehingga memaksa badan BOPI untuk turun langsung melihat/memeriksa sisi profesionalitasnya yang notabene seharusnya merupakan tanggung jawab atau dibawah pengawasan PSSI.

Jadi kalau ternyata apa yang sudah diputuskan BOPI itu tidak diikuti oleh PSSI, tentu ini  harus ada sanksi atas pembangkangannya tersebut guna tegaknya aturan yang sudah diputuskan, jadi sekali lagi jangan salahkan MENPORA kalau pada akhirnya mengeluarkan sanksi pembekuan kepada PSSI sebagai pemegang otoritas tertinggi persepakbolaan itu, dan untuk itu Kemenpora pun sudah melakukannya sesuai prosedur yang berlaku yaitu memberi surat peringatan secara tertulis dengan SP1, SP2, dan SP 3 dan terakhir Surat Pembekuan, mengani permasalahan tengaat waktu sanksi yang sempat dipermasalahkan itu tentu tergantung berdasarkan tingat urgensinya bisa 1x24 jam ataupun 3x24 jam dan seterusnya..

Kembali ke judul tulisan diatas Katanya “Tak Peduli” Kok Road Show Ke kemennpora,KONI,DPR & Menko PMK ? seperti dengan yang diberitakan kemaren dikatakan bahwa rombongan Kepengurusan PSSI periode 2015-2019 ini melakukan Road Show mendatangi kantor Menteri Pemuda dan Olahraga dilanjutkan ke KONI, KOI, kemudian juga ke Komisi X DPR-RI, tentu ini jelas menjadi lucu dan mengelikan sekali katanya “tak peduli” tapi minta dukungan dengan alasan sosialisasi apa yang mau disosialisasikan wong kongresnya aja ILEGAL …? Dan yang lebih hebat lagi Wakil Ketua Umum PSSI, Hinca IP Panjaitan ternyata juga mengidap penyakit lupa juga akan sikap “tidak peduli” nya dengan menambahkan bahwa PSSI tidak akan tinggal diam dalam menyikapi  keputusan pembekuan yang diambil Menpora ini dan pihalknya akan segera membentuk tim hukum "Ini untuk mensomasi Menpora agar mencabut surat keputusan dalam waktu dekat. Kini, kami tengah menyiapkannya. Kalau tidak dipenuhi, kami akan siapkan langkah hukum," tutupnya… ha... ha… ngerti hukum… tapi giliran bermasalah dengan hukum menghindar dan tidak mau mematuhinya malah menyalahkannya...  Hufff capek deh… selamat menikmati.

Boreno 21 April 2015

Salam Olah Raga

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun