sumber foto :Â twicsy.com
Selamat siang semua………hari ini tentunya merupakan hari paling bahagia dan sekaligus menjadi hari berduka bagi PSSI dimana seperti kita ketahui hari ini 19 April 2015 pemegang otoritas tertinggi persepakbolaan di negri ini PSSIgenap berusia 85 tahun bahkan kalau dibandingkan dengan Negara yang kita cintai ini ternyata PSSI jauh lebih tua.
Kado manis pertama sudah diberikan oleh negara atau pemerintah, melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga kepada PSSI yaitu dengan menyatakan bahwa Pemerintah melalui Kemenpora sudah tidak mengakui segala aktivitas organisasi ini (PSSI) lagi yang tentunya ini sekaligus merupakan kado yang sangat menyedihkan bagi PSSI.
Dalam beberapa tahun terakhir ini memang sepakbola kita masih didominasi oleh berbagai peritiwa yang tidak enak untuk di dengarnya seperti yang tak jauh dari kata kisruh, kemelut, ditambah lagi dengan segala peristiwa yang membuat kita malu seperti keberutalan antar pemain, memukuli wasit, sepakbola Gajah, sampai dengan berita meninggalnya Diego Mendieta dan Solomon Begondo dan saat ini juga masih terbaring sakit Shin Hyun Joon pemain asal Korea Selatan (Korsel) yang sudah setahun lalu kembali ke Indonesia bertahan untuk  menunggu pelunasan gaji dari mantan klub-klubnya belum lagi keterlambatan gaji pemain yang selalu dialami setiap akhir kompetisi dan yang lebih hebat lagi apa yang dialami Persija jakarta baru saja kompetisi dimulai ternyata gaji pemainya sejak ajnuari hingga maret belum terbayarkan alias tertunggak.
Tentu pertanyaanya adakah yang salah dalam tata kelola pengelolaan sepakbola di Negara yang berpenduduk terbanyak ke empat di dunia ini ? tentu ini menjadi pertanyaan besar dan sekaligus juga tau persis apa jawabanya, kemaren dengan ketetapan hati Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Imam Nahrawi telah secara resmi membekukan PSSI melalui surat bernomor 0137 tahun 2015 per tanggal 17 April 2015 dan Menpora pun menyatakan siap mengambil tanggung jawab penuh atas pembekuan PSSI ini "Saya akan bertanggung jawab atas semuanya. Kemenpora akan melibatkan dan mengundang orang-orang yang berkompeten untuk duduk bersama, membicarakan mengapa prestasi sepakbola tidak kunjung membaik," kata Imam, dalam sebuah wawancara dengan salah satu televisi swasta nasional.
Di lain pihak, PSSI pun sudah merampungkan Kongres Luar Biasanya di hotel JW Marriot, Surabaya, Sabtu (18/4) dengan menetapkan La Nyalla Mahmud Mattalitti sebagai ketua umum PSSI dengan dua waketum PSSI serta 12 anggota Komite Eksekutif PSSI yang baru untuk periode 2015-2019.
Kembali ke masalah kado PSSI dari Menpora dimana menurut pengakuan Juru Bicara Kementerian Olahraga dan Pemuda (Kemenpora), Gatot Dewa Broto yang mengaku bahwa niat pemerintah membekukan PSSI itu tak lain untuk membenahi karut-marut yang terjadi pada kompetisi sepak bola Indonesia,pernyataan tersebut diungkapkan dalam menanggapi komentar ketua umum PSSI yang baru La Nyala Mattalitti yang mengatakan bahwa pihaknya takkan terpengaruh dengan putusan Menpora untuk membekukan PSSI dimana Menurut La Nyalla PSSI akan tetap mematuhi peraturan FIFA yang menurut Dewa Broto "Sudah tahu saya (PSSI akan menyinggung FIFA). Ya, tetapi selama ini buktinya apa? Justru yang kami lakukan itu juga mengacu pada peraturan-peraturan FIFA," ujar Gatot kepada Kompas.com di Jakarta.
Jadi pada intinya Kemenpora membekukan PSSI karena menilai, induk cabang sepak bola tertinggi di Indonesia itu telah melakukan pembangkangan dengan mengabaikan surat teguran tertulis yang dikeluarkan PEMERINTAH, yang salah satu isi surat itu adalah memerintahkan Arema Indonesia dan Persebaya Surabaya untuk memenuhi permintaan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI), karena Arema dan Persebaya dinilai bermasalah sehingga tidak mendapatkan rekomendasi untuk ikut serta dalam Indonesia Super League (ISL) atau Liga QNB 2015 tapi kedua klub tersebut ternyata dibiarkan PSSI tetap bermain dalam pembukaan ISL awal bulan ini "Apa yang dilakukan BOPI pun mengacu pada peraturan FIFA juga. Kalau kami tidak mengacu pada FIFA, ya kualitas sepak bola kita nantinya segitu-gitu saja, bahkan buruk," kata Gatot.
Kalau kita kembali melihat kebelakan memang polemik antara pemerintah dan PSSI bukanlah menjadi barang baru lagi dalam sepak bola Indonesia kita masih ingat di tahun 2012 lalu juga terjadi konflik antara PSSI dan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) yang memunculkan dualisme kompetisi dan juga sempat membuat pusing pemerintah karena adanya wacana bahwa FIFA akan memberikan sanksi terhadap Indonesia dan PSSI jika pemerintah turut campur dan PSSI pun kala itu berulang kali meminta pemerintah agar tidak ikut campur tangan,PSSI mengatakan FIFA akan memberikan sanksi jika ada intervensi pemerintah, akhirnya barulah pada KLB 17 Maret 2013, KPSI sebagai organisasi sempalan PSSI resmi dibubarkan untuk menghentikan persoalan dualisme kepengurusan tersebut, namun ternyata permasalahanPSSI pun masihlah belumlah tuntas dengan buruknya kualitas kompetisi yang terjadi dan hal itupun akhirnya kembali menjadi sorotan khusus pemerintah akibatnya klub-klub calon peserta Liga ISL (QNB) musim 2015 pun akhirnya diseleksi secara ketat oleh BOPI dengan segala bentuk persyaratanya yang berujung dengan hanya mengesahkan 16 klub yang dinyatakan layak untuk dapat mengikuti kompetisi Liga musim 2015 ini, sementara PSSI bersikukuh dengan hasil keputusan kongres yang menyatakan peserta liga berjumlah 18 klub.....dan akhirnya terjadilah seperti apa yang kita lihat sekarang ini.
Sebagai penutup tulisan ini marilah kita lupakan sejenak polemik ini dan tak lupa mengucapkan "Selamat ulang tahun, PSSISemoga panjang umur" ... dengan harapan semoga kedepan bisa menjadi lebih baik dan memenuhi harapan kita semua ......… selamat menikmati.
Borneo 19 April 2015
Salam Olah Raga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H