[caption id="" align="aligncenter" width="597" caption="sumber foto : bola.viva.co.id"][/caption]
Selamat malam semua………persoalan klasik yang selalu terjadi berulang-ulang menimpa klub sepakbola liga professional dinegri ini, walaupun sudah dinyatakan lolos ferifikasi masuk kategori Profesional dan hal itu dibuktikan dengan telah menyelesaikan semua kewajibannya termasuk masalah gaji pemain dan officialnya untuk musim 2014 lalu sampai pada akhirnya terdaftar sebagai peserta Liga Qatar NB musim 2015 ini, kini persoalan yang sama kembali muncul dan menguncang persepakbolaan Indonesia disaat masa reses Liga menjelang kongres PSSI lusa nanti, dimana seperti diberitakan Persija Jakarta kembali menunggak gaji pemainnya selama tiga bulan.
Seperti yang diberitakan Kapten Persija Jakarta, Bambang Pamungkas memimpin rekan-rekannya untuk menyampaikan alasan ketidak hadiran mereka pada sesi latihan tim kepada pelatih kepala Rahmad Darmawan "Mereka (pemain) meminta izin untuk tidak berlatih dengan alasan yang bagi saya realistis. Saya sudah menyampaikan alasan itu ke manajemen. Sekarang tinggal menunggu jawaban dari manajemen," kata Rahmad yang tentu tak lain penyebabnya sesungguhnya adalah persoalan penunggakan gaji yang menjadi pemicunya.
Aksi itu sampai dilakukan bisa jadi merupakan akumulasi bentuk kekesalan pemain terhadap kebijakan manajemen Persija yang selama tiga bulan belum membayar gajinya alias menunggak gaji pemainya, apa lagi sebelum ini diketahui pihak manenjemen sempat pamer gembar-gembor bahwa Persija telah melakukan penandatanganan kontrak kerjasama dengan tiga sponsor antara lain Net TV yang disebutkan sebagai sponsor utama, dan Columbia serta Corsa menjadi co-sponsor…… tapi pada faktanya gaji yang merupakan hak pemain tetap masih belum juga dibayar alias dilunasi atau TERTUNGAK.
Hal yang sama juga diungkapkan Bek asing Persija Jakarta, Alan Emanuel Aciar yang juga merasa kecewa dengan pihak menejemen Persija yang diungkapkanya melalui kicauan di media twiter pribadinya "Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan dengan keadaan ini (gaji belum dibayar). Apakah saya bertahan di Persija (Jakarta) atau kembali ke rumah (Argentina)," kicau Alan, serta memberikan ancaman kepada pihak manajemen agar segera dapat melunasi gajinya yang tertunggak selama tiga bulan terakhir itu.
Padahal kalau kita melihat kebelakan hal yang sama seperti ini sudah pernah terjadi sekitar awal maret lalu dan sempat juga saya tulis dalam tulisan sebelum ini liga-belum-mulai-persija-sudah-nungak-gaji jadi dengan melihat kondisi faktual Persija saat ini yang kembali diterpa masalah keuangan, tentu ini menjadi mengherankan kita semua hal seperti inilah yang sempat membuat Persija NYARIS DICORET keikut sertaannya pada kompetisi liga musim 2015 ini, ketika itu dikatakan kalau saja Persija tidak dapat menyelesaikan permasalahan gaji musim 2014 lalu sesuai tuntutan pemainnya maka Wassalam buat persija…he..he dan tentu hal ini menjadi aneh manakala hal yang sama terulang lagi padahal sudah seharusnya Persija lebih berhati-hati lagi dalam hal ini.
Apa lagi kalau kita membandingkan dengan apa yang dilakukan Persija dalam hal belanja pemainnya yang terhitung cukup besar dan jor-joran untuk mengarungi musim 2015 ini dengan misi “JUARA” termasuk juga dengan Budget musim ini yang mencapai 50 M tentu banyak duit dong alias siap angaran….he..he…padahal kalau melihat kenyataannya yang ada terbukti semua itu diluar kemampuannya, seperti kata pepatah “besar pasak dari pada tiang” dan tentu dengan kondisi itu seharusnya Persija sudah berhitung dari awal terkait kesiapan dana atau cash flow nya untuk mengarungi musim ini guna menghindari persoalan penungakan gaji dimasa mendatang apa lagi kalau melihat jadwal kompetisi yang cukup panjang ini …….. kalau sudah begini apa salah kalau kita bertanya professional apanya klub sebesar Persija Ini ? apa cukup dengan antisipasi meliburkan jadwal latihan hingga Kongres Luar Biasa PSSI tanggal 18 April nanti ? atau hanya untuk menghindari terjadinya pemogokan yang dilakukan para pemainnya ?
Tapi yah sudahlah memang masalah penungakan gaji pemain sepakbola ini sudah menjadi penyakit kronis persepakbolaan negri ini, ditambahh lagi baru-baru ini kita juga mendengar dua pesepakbola asal Cile yang bermain di Persepon, Pontianak yang berlaga kompetisi Divisi Utama, masing-masing Julio Eduardo dan Juan Luis yang sejak Mei tahun lalu diberitakan dikontrak oleh Persipon, namun setelah empat bulan mengikuti kompetisi Divisi Utama, mereka tak lagi mendapatkan gaji yang seharusnya diterima setiap bulannya untuk itu merekapun mendatangi Wakil Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono yang juga Manager PT Persipon Elang Khatulistiwa, perusahaan yang menaungi Persipon tapi apa yang didapat ? seperti yang disampaikannya "Tapi dia bilang tak mau bayar lagi," selanjutnya mereka juga mendatangi kantor PSSI Senayan, Jakarta, untuk mengadukan nasibnya dan ternyata mereka juga tidak mendapat jawaban yang memuaskan atas persoalannya itu dan malah mereka mengaku dipingpong, "Kami kembali disuruh ketemu PT Liga," katanya serta menambahkan "Harusnya kami mendapat solusi di PSSI," kata Eduardo, padahal dikontrak pemain jelas menyebutkan bahwa pembayaran gaji harus dilunasi hingga kompetisi berakhir, untuk mendapatkan haknya itu Eduardo berharap sekali agar mendapat dukungan dari PSSI apa lagi mereka sudah kehabisan dana, sementara itu mereka juga diberitakan harus meninggalkan Indonesia akhir minggu ini guna perpanjangan visanya "Bagaimana kami bisa memperpanjang, kalau tidak ada uang lagi," katanya dan terakhir menambahkan dengan sistim persepakbolaan diIndonesia seperti ini "Bagaimana sepak bola di Indonesia mau maju kalau seperti ini?" katanya, "Kami akan membawa masalah ini ke FIFA." Wah ini yang gawat ditengah situasi PSSI seperti ini …..Huffffttt capek deh…entah apa lagi yang akan terjadi nanti, mari kita tunggu saja …………selamat menikmati
Boreno 16 April 2015
Salama Olah Raga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H