Mohon tunggu...
Hery Syofyan
Hery Syofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Banyak baca dapat menambah cakrawala pola pikir kita....suka bola & balap..

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

FIFA Kembali Tebar Ancaman?

13 April 2015   21:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:09 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber foto : www.strongsports.net

Selamat malam semua …………untuk kesekian kalinya FIFA berkirim surat kepada Indonesia manakala ada polemik yang terjadi antara PSSI dengan Pemerintah dalam hal ini Kemenpora beserta jajaranya, dengan tidak lupa disertai dengan tebar ancaman berikut sanksi bagi persepakbolaan di Indonesia yang tentunya akan memberikan rasa aman bagi PSSI dalam melakukan "pembangkangan" terhadap segala usaha yang dilakukan pihak Kemnpora dalam rangka turut serta melakukan pembenahan tata kelola persepakbolaan yang carut marut di negri ini, mulai dari PSSI dan turunannya yang nota bene berada atau lahir dibumi Indonesia tapi selalu berlindung di ketiak FIFA.

Jujur mungkin tulisan ini akan berdampak buruk dan serangan bagi saya karena secara terang benderang memperlihatkan sikap yang mungkin saja nantinya  dianggap atau dikatakan tidak cinta sepakbola Indonesia atau apalah namanya, tapi satu hal yang penting untuk diketahui adalah kita bebas berpendapat di Negara demokrasi seperti Indonesia ini, tapi tentu dengan dasar/argument yang bisa dipertangung jawabkan serta jelas prospektif dari sisi mana melihatnya dan yang paling terakhir filternya tentu ada pada  Admin kompasiana ini.

Muak…….itulah kata yang mungkin pantas diucapkan karena untuk kesekian kita kembali mendengar ancaman sanksi melalui surat dari FIFA yang ditujukan kepada Menpora Imam Nahrawi, tertanggal 10 April 2015 lalu, yang ditandatangani oleh sekretaris jenderal FIFA Jerome Valcke yang merupakan sebuah nama yang cukup akrab dikuping kita kalau berkaitan dengan sanksi FIFA ini karena memang sudah berulang kali tebar ancaman saksi bagi persepakbolaan di negri ini, adapun surat yang dilayangkan FIFA itu merupakan balasan terhadap surat yang dikirimkan Kemenpora pada 2 April lalu, yang menjelaskan duduk persoalan sepakbola di Indonesia, termasuk soal verifikasi yang dilakukan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) terhadap klub-klub (calon) peserta ISL 2015, sampai dengan dicoretnya Arema Cronus dan Persebaya karena dinyatakan tidak lolos syarat administrasi.

FIFA  pada intinya keberatan dengan tindakan BOPI/MENPORA  dan mengingatkan agar semua anggota FIFA harus mengelola urusan mereka secara independen dan tanpa pengaruh pihak ketiga, sementara pelarangan Arema dan Persebaya juga bisa dianggap sebagai pelanggaran terhadap aturan FIFA "Oleh sebab itu, kami minta dengan hormat supaya instansi Anda dan/atau BOPI untuk tidak mengintervensi urusan PSSI, serta membiarkan PSSI untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya sebagai anggota FIFA." serta menjelaskan "Dengan menghalangi klub untuk berpartisipasi di ISL 2015 dengan memberikan kriteria tambahan kriteria yang sudah diberikan PSSI, menurut kami (FIFA -red), menempatkan PSSI pada posisi melanggar aturan, yakni pasal 13 dari 17 statuta FIFA dan ketentuan-ketentuan aturan lisensi klub FIFA," dan dipenutup suratnya seperti biasa FIFA kembali tebar ancaman atau doktrin yang harus dipenuhi kalau tidak maka FIFA kemungkinan besar akan memberi sanksi buat PSSI "Sesuai dengan hal tersebut, dengan hormat kami meminta agar pemerintah dan BOPI menahan diri untuk mencampuri urusan PSSI, dan mengizinkan PSSI memenuhi kewajibannya sebagai anggota FIFA. Jika Anda tidak melakukan hal tersebut, FIFA mempertimbangkan kemungkinan untuk memberikan sanksi bagi PSSI," lanjut FIFA.

Dengan adanya surat itu tentu kembali membuat gaduh suasana hati para pecinta sepakbola khususnya pendukung klub yang berkompetisi pada liga Qatar NB yang katanya sudah menjadi sebuah tontonan “Hiburan Rakyat” ini, apalagi hal ini terjadi ditengah suasana ketidak pastian/jelasan kelanjutan dari kompetisi tersebut yang kembali ditunda terhitung tgl 12 April kemaren dan baru akan dibicarakan lagi pada kongres luar biasa PSSI tgl 18 April mendatang,

Memang dalam menyikapi surat itu tentu akan menimbulkan berbagai pendapat atau pandangan dari pecinta bola tanah air, bisa jadi ada yang mendukung kebijakan Menpora ini dan bisa jadi juga ada yang menolak dan malah merasa menpora/terlalu masuk ke masalah urusan sepakbola, padahal pemerintah dalam hal ini khususnya kementrian olahraga tentunya mempunyai hak untuk mengurus semua hal yang berkaitan dengan keolahragaan di negri ini, ok… PSSI adalah pihak yang paling berhak untuk menentukan kompetisi di Indonesia, tapi apa yang sudah dilakukan PSSI selama ini khususnya pada kompetisi liga ini ? jujur kalau bukan karena ketegasa BOPI yang pada akhirnya memaksa/membuat semua klub membenahi diri dari sisi administrasinya yang antara lain seperti tidak pernah membayar pajak ke negara karena tidak memiliki catatan pelaporan pajak serta tidak memiliki NPWP dan masih adanya Klub yang belum memiliki akta pendirian perusahaan serata kepemilikan ganda, termasuk juga terkait dengan ketidakjelasan kontrak kerja pemain dan alasan-alasan lainya yang berkaitan dengan profesionalitas klub dan anehnya lagi semua ini sudah berlangsung bertahun-tahun dan aman-aman saja yang penting kompetisi berjalan dan sponsorpun datang berjalan lancar mengisi pundi-pundi keuangan PSSI, jadi tidak salah kalau Menpora sampai ngedumel “Bayangkan kalau sebuah klub profesional selama enam tahun tidak memiliki NPWP apakah menurut anda layak?. Tujuh tahun tidak mengindahkan SIUP dan TDP. Apakah bisa ditoleransi,” nah….tentu untuk ini kita juga berharap agar bisa menjadi perhatian dari FIFA jadi bukan hanya menerima mentah-mentah keterang dari PSSI yang jelas hanya berdasarkan laporan sepihak saja, tapi mungkin ada benarnya juga jika hal seperti ini disampaikan Pihak Kemenpora secara langsung kepada FIFA agar supaya dapat mengetahui detailnya dengan jelas dibanding hanya berkomunikasi by surat/fax atau email.

Sebagai penutup tulisan ini, sekali lagi tentunya kita juga berharap agar supaya FIFA juga dapat memahami/mengetahui bahwa ada kedaulatan dan aturan hukum di Indonesia yang juga harus dihargainya apa lagi ini menyangkut harga diri Bangsa Indonesia, karena jika kondisi ini dibiarkan terus menerus berlanjut maka FIFA dan PSSI akan selalu bermain-main dengan aturan hukum Indonesia dengan melakukan kegiatan tanpa harus mengikuti aturan hukum yang berlaku di negeri ini jadi DIBUTUHKAN KETEGASAN PEMERINTAH dalam hal ini KEMENPORA …………..selamat menikmati.

Borneo 13 April 2015

Salam Olah Raga

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun