Mohon tunggu...
Hery Syofyan
Hery Syofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Banyak baca dapat menambah cakrawala pola pikir kita....suka bola & balap..

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Fakta “Garuda Muda” Kalah Vs Tim U-19 Myanmar!

10 Mei 2014   02:26 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:40 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber foto : www.ggintersport.com

Selamat malam semua………sesuai judul diatas fakta yang tidak bisa kita pungkiri adalah bahwa Timnas U-19 “Garudan Muda” kalah dari Timnas U-19 Myamar, apapun itu alasannya, yang kita ketahui bersama dalam suatu pertandingan olah raga khususnya Sepakbola hasil akhir adalah penentuan dari pemenang, jadi dari apa kita ketahui hasil ujicoba Vs Myanmar kemaren Timnas U-19 memang kalah kalau dilihat dari hasil akhir pertandingan, walaupun di pertandingan pertama kita bermain Imbang 1-1 tapi ingat kita adalah tim yang diunggulkan dan bertindak sebagai tuan rumah jadi sama sekali lagi tidak ada alasan untuk mengatakan kita mendapatkan pengalaman berharga atau apalah namanya yang jelas kalah tetaplah kalah !

Pertanyaannya masih adakah “Asa” atau harapan yang bisa kita harapkan dari timnas U-19 ini ? jelas ini menjadi penting karena target sesungguhnya dari tim ini adalah berusaha paling tidak lolos sampai ke babak semifinali piala AFCU-19 di Myanmar nanti, yang mana hasil itu sekaligus akan mengantarkan  tim ini untuk bisa tampil pada ajang kejuaraan Piala Dunia U20 di Selandia Baru tahun 2015 nanti.

Memang kalau dilihat dari fakta dan statistic pertandingan apa yang ditampilkan kedua timnas Indonesia dan Myanmar, terlihat tim Garuda Muda baik itu di laga Perdana tampil secara keseluruhan lebih baik dari Myanmar, dimana sesuai data secara statistik Indonesia lebih menguasai permainan ketimbang tim tamu Myanmar U-19, Pasukan 'Garuda Muda' memiliki catatan 59% penguasaan bola sedangkan timnas U-19 Myanmar hanya memiliki catatan 41%.penguasaan bola, begitu juga dengan peluang melepaskan tembakan kearah gawang, Indonesia berhasil melakukan 8x tembakan sedangkan Myanmar hanya dapat melakukan 2x tembakan,  sementara untuk “shoot on goal” dari catatan yang ada Timnas U-19 dan Myanmar sama memiliki dua tendangan yang tepat mengarah ke gawang.

Namun kita diuntungkan bisa unggul lebih dahulu dengan Gol yang “ditengarai”  berbagai pihak agak berbau off side ?, hasil dari gol yang diciptakan oleh Muchlis Hadi setelah “Lolos” dari jebakan offside. Tapi disi lain rapuhnya lini pertahanan Indonesia membuat Myanmar akhirnya bisa menyamakan kedudukan menjadia imbang 1-1.

Begitu juga dengan penampilan kedua dimana para ABG penghuni Timnas U-19 ini akhirnya mengalami kekalahan yang menyakitkan kalah dengan skor 1-2 dimana kedua Gol Myanmar itu tercipta hanya dalam waktu 4 menit, padahal kalau dilihat dari segi penguasaan bola tim Garuda Muda ini jauh lebih unggul 64% dibanding skuad Myanmar yang hanya menguasai 36%. tapi dalam efektifitas membangun serangan Myanmar terlihat lebih unggul semua itu dibuktikan dengan keberhasilan Myanmar dalam melakukan lima tembakan ke arah gawang dua diantaranya berhasil mengahasilkan gol, sementara timnas U-19 Indonesia hanya sempat melakukan tiga “shot on target”  namun hanya satu yang berhasil menjadikan gol.

sumber foto : www.tribunnews.com

Dan yang lebih mengenaskan lagi para ABG timnas U-19 yang sudah bermain di level NASIONAL sepertinya masih belum begitu memahami aturan dasar permainan sepakbola, itu terlihat dari kartu merah yang diterima Ichsan Kurniawan yang diganjar kartu kuning kedua oleh wasit sesuai dengan apa yang dilakukannya ketika hendak digantikan oleh Zulfiandi pada menit ke-48, seperti yang diberitakan Ichsan mengulur-ngulur waktu dan mengeluarkan kata-kata kotor atau cacian sehingga wasit tidak memiliki pilihan lain padahal seperti yang disampaikan Coah Indra "Dari pinggir lapangan, kami sudah menyuruhnya (Ichsan) untuk cepat ke pinggir lapangan. Tapi pertandingan itu memiliki peraturan yang harus dipatuhi," kata Indra tersebut setelah pertandingan.

Dari sini terlihat kurangnya pemahaman pemain timnas U-19 terhadap peraturan dasar dari pertandingan sepakbola, untuk itu pelatih Indra Sjafri menilai kartu merah yang didapatkan timnya menjadi pelajaran berharga bagi para pemainnya untuk lebih bisa berhati-hati."Kalau masalah kartu merah, itu memberikan pelajaran untuk kami. Memang harus di-kartu merah," sahut Indra yang sekaligus juga menambahkan "Alhamdulillah pertandingan kedua sudah berakhir. Kami mendapatkan pelajaran dari segi teknis, peraturan permainan, dan suporter. Dari ketiga itu bahwa pertandingan sepakbola 2x45 menit dari awal pertandingan harus fokus," ujar Indra Sjafri seusai laga.

"Yang paling penting dari pelatih jangan panik. Saya sudah presentasikan kepada BTN soal prioriasi menghadapi Piala Asia. Dalamm perjalannya itu ada ujicoba 25-28 ujicoba. kalau dalam perjalannya itu, ada turun naiknya. Saya sangat memaklumi itu. Saya akan konsisten dengan apa yang saya bikin. Dan berharap top perform di bulan Oktober." Sebagai penutup tulisan ini semoga saja dengan apa yang terjadi pada laga ujicoba Timnas U-19 Vs Myanmar kemaren, bisa menjadikan bahan evaluasi secara menyeluruh bagi seluruh jajaran Timnas U-19 mulai dari pemain sampai ke tim pelatih melihat kebelakang dimanakah posisi kita saat ini, dan kembali ke Filosofi padi "semakin berisi maka padi akan semakin merunduk", yang maknanya "semakin kita merasa bisa maka kita harus bisa semakin merasa”  apa yang sudah terjadi ya sudahlah……..yang paling penting saat ini adalah menyadari letak kesalahan dan berusaha untuk memperbaikinya dimasa yang akan datang…....Bravo Timnas U19……selamat menikmati.

Borneo 09 Mei 2014

Salam Olah Raga

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun