Mohon tunggu...
Hery Syofyan
Hery Syofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Banyak baca dapat menambah cakrawala pola pikir kita....suka bola & balap..

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Menpora Roy Suryo “NATO” Jupe Langsung Action?

5 Juli 2014   05:57 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:25 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber foto : www.fdsinews.com

"Memang kami (pemerintah) tidak bisa berbuat banyak. Tapi saya sudah bicara dengan PSSI soal kasus ini. Saya minta agar PSSI bisa mendesak si klub untuk segera melunasi gaji Sergei," kata Roy kepada detikSport, Kamis (3/7/2014).

Selamat malam semua ………… mulai malam ini partai perempat final Piala Dunia 2014 mulai dipertandingkan dan tentunya sajian pertandingannya akan semakin seru dengan apa yang akan ditampilkan para semifinalis ini, tapi ok lah……. kita lupakan dulu sejenak piala dunia 2014 ini,  mari kita kembali ke sepakbola Lokal alias Dalam Negri yang dalam dua hari belakangan ini kembali diramaikan dengan pemberitan mengenai pemain sepakbola asing Sergei Litvinov yang berasal dari Rusia, dimana seperti yang diberitakan beberapa waktu yang lalu terlantar hidupnya karena belum menerima gaji selama bermain di PSLS Lhokseumawe, demi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya akhirnya harus bekerja sebagai buruh di salah satu penjual es jus kota Solo.

Seperti yang banyak diberitakan Sergei Litvinov sempat dikabarkan berjualan es jus di salah satu sudut kota solo “hanya” untuk dapat bertahan hidup, bekerja mulai dari pagi hingga sore hari, padahal kedatangannya dulu ke Indonesia adalah sebagai pemain sepakbola profesional yang awalnya bergabung dengan Solo Fc,  berikutnya pindah ke Persikab Bandung dan terakhir per maret 2013 bergabung dengan PSLS Lhokseumawe yang berlaga di kompetisi Indonesia Premier League sejak 2013/2014, diman menurut pengakuannya selama enam bulan membela PSLS belum menerima bayaran yang harus diterimanya sebesar Rp. 124 juta ( Seratus Dua Puluh Empat Juta Rupiah ).

Akhirnya Sergei Litvinov memutuskan untuk kembali ke Solo, sembari berharap dan menunggu haknya diselesaikan alias dibayar oleh PSLS Lhokseumawe, tapi sayang sampai saat ini sepertinya tak ada kejelasan kapan akan dibayarkan, padahal beberapa waktu yang lalu Menpora Roy Suryo pun sudah pernah memerintahkan PSSI untuk segera memberikan sanksi kepada klub PSLS Lhokseumawe tersebut,  dan berjanji akan terus mengupayakan supaya PSLS membayar gaji yang belum dia terimanya.

Disisi lain Menpora juga menyayangkan sikap Litvinov yang dikatakan terlalu terbuka kepada public ? seperti yang disampaikanya "Sebenarnya kasus ini ada plus minusnya, artinya Sergei ini terlalu terbuka juga (terhadap publik). Sehingga niatnya baik, tapi menjadi titik masuk aparat hukum untuk mencari dia. Seperti status pekerjaanya, yang akhirnya berujung pada deportasi. Harusnya jadi pemain bola, kok malah jualan apa, jualan apa." Serta menambahkan "Tapi walau begitu, saya sudah bicara dengan PSSI. Bahwa kami (pemerintah) cuma bisa mengupayakan kepada PSSI. Bagaimanapun klubnya harus tetap melakukan pembayaran itu. itu yang bisa dilakukan agar dia tidak menggugat atau apa."

sumber foto : es.mashpedia.com

Tentu yang menarik dengan apa yang dialami Litvinov ini adalah dimana Pihak Imigrasi Kelas I Solo diberitakan telah mendeportasi Sergei Litvinov, Rabu (2/7) sesuai dengan apa yang diberitakan biaya kepulangan ke Rusia itu dibantu oleh Julia Perez atau yang akrab disapa “Jupe”, seperti yang disampaikan pihak imigrasi "Negara tak menanggung biaya deportasi Serge tapi dibiayai temannya yakni artis Jupe. Setelah saya konfirmasi memang benar Jupe yang membiayai tiket pesawat dari Indonesia ke Rusia," kata Kasi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian, Darori.

Sementara dengan di deportasinya Litvinov ini menpora berkomentar "Mungkin banyak masukan supaya pemerintah bisa membantu. Tapi saya akui cukup sulit karena secara hukum ini benar-benar bisnis antara yang bersangkutan dengan klub. Tapi yang saya dengar kekuatan hukumnya Sergei ini agak lemah. Artinya, surat kontraknya tidak jelas sehingga klubnya semena-mena. Makanya saya minta klubnya yang disanksi untuk tidak bisa ikut kompetisi sampai gaji pemainnya lunas. Bisa dicek ke (Ketua Umum PSSI) Djohar Arifin."

Jadi dengan kondisi ini dapat kita simpulkan bagaimana tingkat kepedulian seorang “Jupe” yang lansung Action yang sepertinya memiliki rasa kepedulian lebih tinggi dibanding seorang Menpora Roy Suryo,  yang “maaf” kalau boleh saya sebut dengan Nato alias “No Action Talk Only“ terlepas dari segala alasan yang dikemukakan, apa lagi seperti diberitakan biaya yang dikeluarkan “Jupe” untuk tiket Sergei Litvinov dengan menumpang pesawat Korean Air itu “Hanya” sebesar USD 914 atau jika dirupiahkan “Hanya” berjumlah sekitar Rp 10.054.000 dengan kurs +/- (1 USD = Rp 11.000).

Tapi yahhh……. sudahlah semuanya sudah terjadi, tentu ini kembali menjadi pelajaran bagi semua pihak khususnya pelaku sepakbola dan PSSI sebagai pemegang otoritas tertinggi persepakbolaan di negri ini,  untuk kedepannya supaya lebih peduli dengan kasus-kasus seperti ini, khususnya menyangkut pemain asing yang tentunya akan berdampak buruk bagi nama Indonesia di level international apalagi kalau pemain tersebut memperpanjang persoalan ini dengan mengugat ke tingkat pengadilan Olahraga International yang tentu akan berefek buruk pada persepakbolaan di negri ini……..selamat menikmati.

Borneo 04 Juli 2014

Salam Olah Raga

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun