Mohon tunggu...
Hr Ton
Hr Ton Mohon Tunggu... -

Menjalani lika-liku hidup,mencoba mengecap manis dari rasa pahit perjalanan meretas mimpi.Menulis di http://wanastra.blogspot.com dan beberapa situs lainnya,aktif dan pemerhati dunia sastra.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Waktu yang Luka di Perdu Nadimu

7 Maret 2013   07:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:11 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tak perlu kau patahkan jarum waktumu;

Yang kesekian kali ku ingatkan

agar aku tak lagi mengingatkanmu.

Barangkali,

ia masih melingkar diperdu nadimu.

Petaku tersesat;

Beribu deru ragu berburu diluaran sana

dihutan kawasan bebas hambatan.

Tertanda dipatung traktat,dihorison jauh;

dipetaku.

Suatu kali,dipagi sepi

ku telusuri matahari dicelah perdu nadimu

antara lembah yang patuh,dan gunung yang mematung.

seperti puntung abu yang berburu kayu

dengan rayap yang batal wudhlu.

Di pinggir kali,

dekat celah perdu nadimu

aku masih tersesat.

ku temukan anak-anak gunung lepas dan jatuh

bersama cakar burung,yang juga jatuh.

Di pinggir kali,

ku teguk secawan tawar

melepas haus ke sungai jauh.

Aku tetap;

masih tersesat,mana hulu mana hilir

hanya semilir wangi parfummu,membawaku ke mimpi jauh.

Tempatmu telanjangi jiwaku yang lepas;

dari tepi.

Di pinggir kali,

pula sejenak ku pejam rawan mata

menjadi sejumput syair

Biar ku patahkan saja jarum waktumu

yang luka,milikmu.Biar ku tukar saja dengan seuntai saat

dan biarkan melingkar di perdu nadimu”.

Nalo,05 Maret 2006

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun