Mohon tunggu...
Haqqi Hidayatullah
Haqqi Hidayatullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Magister Ilmu Komunikasi UGM

Mencoba menebarkan kebaikan melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Love

Memahami Cinta Menurut Osho, Sebuah Perjalanan Menuju Kedalaman Spiritual

31 Maret 2024   12:45 Diperbarui: 31 Maret 2024   13:00 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Cinta, sebuah kata yang sering diucapkan, dinyanyikan, dan digambarkan dalam berbagai bentuk. Namun, menurut Osho, cinta tidak pernah biasa. Dalam pandangannya, cinta adalah fenomena luar biasa yang selalu memiliki dimensi spiritual.

Cinta dalam Tiga Dimensi
Osho mengajarkan bahwa cinta memiliki dimensi yang kompleks dan beragam, yang mencakup aspek-aspek biologis, psikologis, dan eksistensial. Dalam pandangannya, cinta bukanlah fenomena yang sederhana, tetapi sebuah realitas yang kompleks yang melibatkan berbagai aspek dalam diri manusia. 

Pertama-tama, Osho mengidentifikasi dimensi kebinatangan dari cinta, yang terkait dengan kebutuhan biologis manusia. Ini mencakup dorongan naluriah untuk reproduksi dan perlindungan, serta kebutuhan akan sentuhan fisik dan koneksi emosional dengan sesama.


Selanjutnya, Osho mengacu pada dimensi kemanusiaan dari cinta, yang menyoroti kebutuhan psikologis individu dalam hubungan interpersonal. Ini termasuk kebutuhan akan kasih sayang, pengakuan, dan penghargaan dari orang lain, serta aspirasi untuk menciptakan hubungan yang bermakna dan memuaskan. Dalam dimensi ini, cinta menjadi lebih kompleks karena melibatkan aspek-aspek identitas, emosi, dan pengalaman pribadi yang unik bagi setiap individu.


Namun, yang paling menarik dalam pandangan Osho adalah dimensi ketuhanan dari cinta. Menurutnya, ini adalah dimensi eksistensial di mana cinta tidak lagi terkait dengan objek atau individu tertentu, tetapi dengan kesadaran akan hakikat yang lebih dalam dari kenyataan itu sendiri. 

Dalam dimensi ini, cinta menjadi sarana untuk mengalami kesatuan dengan segala sesuatu, memahami bahwa semua yang ada di dunia ini adalah bagian dari satu kesatuan yang tak terpisahkan. Ini melampaui batasan individualitas dan ego, dan membentuk individu menjadi penuh kasih terhadap segala sesuatu di alam semesta.



Pandangan Osho tentang cinta sebagai fenomena yang memiliki tiga dimensi yang berbeda menawarkan wawasan yang mendalam tentang kompleksitas manusia dan hubungannya dengan dunia di sekitarnya. Melalui pemahaman ini, seseorang dapat mulai memahami cinta tidak hanya sebagai perasaan atau emosi, tetapi sebagai sebuah jalan menuju pemahaman yang lebih dalam tentang diri sendiri dan alam semesta secara keseluruhan.

Jenis Hubungan dalam Cinta
Terdapat tiga jenis hubungan yang dapat diamati dalam konteks cinta: kodependen, independen, dan interdependen. Pertama-tama, dia membahas hubungan kodependen, yang ditandai oleh kecenderungan seseorang untuk mengorbankan dirinya demi orang yang mereka cintai. 

Dalam hubungan ini, individu seringkali kehilangan identitas dan kemandiriannya karena mereka terlalu fokus pada kebutuhan dan keinginan pasangan mereka. Ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan dalam hubungan, di mana satu pihak merasa terbebani sementara yang lain merasa diperlakukan secara tidak adil.


Di sisi lain, Osho juga memperhatikan hubungan independen, di mana setiap individu terlalu mandiri dan otonom dalam kehidupan mereka. Dalam hubungan ini, mungkin kurangnya keterhubungan emosional dan keintiman karena masing-masing pasangan cenderung menjaga batas pribadi mereka dengan ketat. Meskipun kemandirian adalah hal yang positif, kelebihannya dapat menghambat kemampuan pasangan untuk terhubung secara emosional dan membangun kedekatan yang mendalam.


Namun, Osho menyatakan bahwa hubungan yang paling diinginkan adalah yang interdependen, di mana kedua individu memiliki keseimbangan yang baik antara kemandirian dan keterhubungan. Dalam hubungan interdependen, setiap pasangan memiliki ruang pribadi mereka sendiri untuk tumbuh dan berkembang, sambil tetap saling menghormati dan mendukung satu sama lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun