Mohon tunggu...
Hanifa Paramitha Siswanti
Hanifa Paramitha Siswanti Mohon Tunggu... Penulis - STORYTELLER

Penikmat kopi pekat ----- @hpsiswanti ----- Podcast Celoteh Ambu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Nestapa Bagimu, Karunia Untukku

29 Agustus 2020   12:00 Diperbarui: 29 Agustus 2020   12:01 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keesokan harinya, kudatangi rumah Kika sendirian dan mengutarakan semua kepada kedua orang tua Kika. Sejak itu, segala prosesnya seperti dimudahkan oleh-Nya. Kujaga ia dengan sama sekali tidak pernah menyentuhnya jika bertemu, termasuk tangan. Aku selalu menjaga jarak. Selalu begitu sedari dulu.

2016

Maret

Kami menikah. Menjalani suratan takdir yang telah ditetapkan 50 ribu tahun lalu dalam mitsaqan ghalizan. Terlalu cepatkah? Menurutku tidak. Masing-masing dari kami punya sejarah sendiri di masa lalu. Kalau memang ditakdirkan selalu bersama, kami akan bikin sejarah baru yang lebih bagus.

***

 Hanifa Paramitha

Naskah ini pernah saya sertakan sebagai materi Lomba Cerita Cinta Inspiratif 2020 oleh WR Academy

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun