Sejak diumumkannya dua orang Indonesia positif terinfeksi virus Corona pada Senin (2/3) oleh Presiden Jokowi bersama Menteri Kesehatan maka mulai tampak  kecemasan bahkan ketegangan masyarakat dimana-mana, ada yang mulai membeli persiapan cadangan makanan dalam jumlah banyak, jumlah masker dan hand sanitizer juga yang mulai langka dan sudah dijual dengan harga selangit dari biasanya serta konsumsi jahe, kunyit, temulawak dan rempah-rempah yang semakin diburu oleh banyak orang di pasaran.
Dunia mulai berpikir, disaat seluruh penduduk seantero planet biru ini sudah banyak kewalahan oleh Corona Covid-19, malah Indonesia baru saja mulai didatangi oleh virus menakutkan ini. Kira-kira apa yang ada di Indonesia? Indonesia kuat dan hebat, boleh jadi.
Kita semua mengamati dampak Virus Corona yang sedemikian rupa dahsyatnya yang menyebabkan Arab Saudi melarang umroh untuk beberapa negara, Pemerintah Iran membatalkan shalat Jum'at di 23 kota, Pemerintah Jepang yang meliburkan sekolah berhari-hari, UEFA yang membatalkan pertandingan Liga Champions di Italia, KTT ASEAN di AS dibatalkan, Pameran Terbesar Dunia di Perancis dibatalkan, dan di Indonesia sendiri mulai membatasi penerbangan keluar negeri, Presiden serta para pejabat negara lainnya juga sudah mulai menjaga kontak jabatan tangan dengan salaman sungkeman saja.
Dalam setiap kesempatan Terawan Agus Putranto, Menteri Kesehatan selalu menegaskan, "Orang sehat tak perlu memakai masker cukup orang yang sakit saja karena untuk menghindari adanya penularan."
Menteri BUMN, Erick Thohir juga menambahkan, "Setiap pembelian masker di apotek BUMN, seperti Kimia Farma satu orang hanya boleh dua, nggak boleh berlebihan."
Budi Arie Setiadi, Wamendes juga mengingatkan, "Tak perlu menimbun barang makanan secara berlebihan, tirulah masyarakat desa yang sehat."
Secara keseluruhan banyak sekali efek domino dari virus Corona mulai dari sisi ekonomi, pariwisata, pendidikan, sosial, budaya, olahraga, politik bahkan ibadah. Lalu, what will we do? Seperti pernyataan dari dr. Erlina Burhan, M.Sc,Sp.P (K), Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Cabang Jakarta  "Saat ini kita punya hastagh baru #WaspadaNamunTetapTenang. Kita semua dalam kesatuan (semangat persaudaraan) untuk melawan Corona".
Apapun yang terjadi saat ini, kita semua jangan sampai berlebihan dalam kecemasan, rasa persaudaraan diantara kita semua harus selalu dihadirkan dalam situasi seperti ini. Tetap jaga pola makan, sering mencuci tangan selama 20 detik, lebih efektif lagi tetap menjaga wudhu dalam setiap rutinitas keseharian, olahraga dan istirahat yang cukup untuk imunitas tubuh yang kuat dan bugar.Â
Perlu diprioritaskan juga semua elemen masyarakat harus mencarikan solusi terbaiknya. Bersama kita seimbangkan virus Corona ini dengan Virus Semangat Persaudaraan yang bisa mengalirkan darah kepedulian, gotong royong, kebersamaan dan kasih sayang diantara sesama. Tidak perlu menyebarkan hoax menakutkan mengenai Corona, tidak boleh menimbun barang, jangan sampai menumpuk masker lalu menjualnya dengan harga melejit.
Si tou timou, tu mou tou, manusia ada untuk memanusiakan manusia.
Manusia ada memang untuk menghadapi berbagai tantangan untuk semakin bergerak kedepan, manusia ada memang untuk menghadapi ujian supaya bisa naik kelas dan manusia ada untuk menebarkan virus Semangat Persaudaraan untuk situasi dunia yang semakin penuh dengan ketenangan, keseimbangan, keadilan, kemakmuran persatuan dan kesatuan.