Pastinya, kita semua tahu bahwa sebagian besar makhluk hidup di dunia ini memiliki tulang sebagai rangka yang menyusun tubuhnya. Memang, ada beberapa makhluk hidup yang tidak memiliki tulang rangka penyusun, seperti contohnya cacing, gurita, siput, segala macam tumbuhan, dan lain - lain. Biasanya, makhluk hidup yang memiliki rangka lebih kuat dibanding yang tidak ber rangka. Seperti halnya makhluk lain, kita sebagai manusia juga mengalami evolusi. Baik evolusi organ tubuh, otak, ataupun rangka.Â
Evolusi disini bukan bukan berarti selalu bertambah menjadi lebih baik atau dengan kata lain berkembang. Ada bagian - bagian dari tubuh kita yang mengalami penurunan dari nenek moyang kita dulu. Contohnya adalah rahang kita, yang dulunya sangat kuat dan besar, lama - kelamaan melemah. Kita juga mengalami perubahan struktur tulang. Kita disini akan ambil teori darwin sebagai teori evolusi. Darwin menyatakan bahwa makhluk hidup secara perlahan berevolusi sebagai adaptasi diri terhadap lingkungan.Â
Namun, Darwin mengajukan mekanisme yang berbeda sebagai penyebab perubahan dalam spesies. Evolusi dapat diartikan sebagai seleksi alam terhadap makhluk hidup. Maka, jika kita berevolusi, banyak bagian dari tubuh yang berubah. Sebisa mungkin, evolusi menyempurnakan bagian - bagian yang sangat penting seperti otak, rangka, dan lainnya. Namun evolusi juga bisa menghilangkan bagian - bagian tubuh yang kurang penting. Contohnya seperti rahang kita yang dulunya besar dan sangat kuat, lama kelamaan mulai melemah karena makanan yang kita makan juga berubah dari waktu ke waktu. Nah, pertanyaanya, apakah mungkin, tulang kita bisa hilang seiring berjalannya waktu?
Mungkin memang benar, ada beberapa bagian dari tubuh kita yang melemah selama kita ber evolusi. Tubuh manusia sekarang jauh lebih lemah dari jutaan tahun yang lalu, karena kita ber evolusi seiring berubahnya zaman juga. Mengapa kita bisa ber evolusi? Seperti yang telah dibahas, evolusi merupakan salah satu bentuk dari seleksi alam terhadap makhluk hidup. Seiring berjalannya waktu, alam yang kita tinggali ini akan berubah dan selalu berubah. Kita sebagai makhluk hidup yang meminjam dan tinggal di alam ini harus mampu bertahan hidup. Jika makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup, maka mereka tidak akan mampu lolos seleksi dan akhir - akhirnya, mereka akan punah, seperti banyak spesies yang telah punah dari dunia ini. Mereka punah karena mereka tidak bisa lolos dari seleksi alam.Â
Nah, mengapa manusia bisa hidup sampai sekarang? Manusia bisa hidup sampai sekarang karena manusia lolos seleksi alam. Banyak bagian - bagian tubuh dari manusia yang sangat berubah seiring berjalannya waktu. Struktur tulang kita juga sangat berubah jika dibandingkan dengan nenek moyang kita dulu. Semua tulang yang tersusun dalam tubuh kita pastinya hampir semua memiliki fungsi. Tulang berfungsi untuk menguatkan dan memberi bentuk tubuh kita. Tapi selain itu, tulang juga berfungsi sebagai tempat pembentukan sel darah, fungsi imunologis, dan lain - lain. Fungsi tulang bukanlah cuma sebagai penopang tubuh saja. Tulang memiliki banyak fungsi lainnya.Â
Pada teori evolusi, disebutkan bahwa bagian tubuh yang berevolusi adalah bagian tubuh yang memiliki fungsi. Jika ada sebagian yang tidak berfungsi, maka bagian tersebut lama kelamaan akan mengalamai degenerasi, dan kemudian bisa berubah bentuk atau lama - kelamaan akan hilang. Contohnya adalah struktur tulang dari panda. Struktur jari dari panda dulunya sama persis seperti beruang, tapi karena keadaan, dan harus memakan dedaunan, maka struktur jari kaki panda akhirnya berevolusi.
Nah pertanyaannya, apakah ada bagian tulang yang tidak memiliki fungsi? Dan jika ada, maka apakah akan hilang seperti halnya organ lainnya yang tidak berfungsi? Jawabannya adalah, ada sebagian tulang dari susunan tulang - tulang kita yang tidak memiliki fungsi, jika dilihat dari fungsi utamanya, yaitu menjadi penyokong dan juga memberi bentuk pada tubuh. Contoh tulang yang sama sekali tidak memiliki fungsi sebagai penyokong dalam tubuh kita adalah tulang ekor. Sebenarnya jika dipikir - pikir, hampir semua mamalia yang hidup di alam memiliki ekor. Sebut saja contonya adalah kera. Kera memiliki ekor yang sangat panjang.Â
Nah, nenek moyang kita berhubungan dengan kera atau sering disebut primata. Mengapa kita tidak memiliki ekor, tapi kera memilikinya? Jawabannya ada pada lingkungan yang kita tinggali. Lingkungan yang kita tinggali dengan lingkungan yang kera tinggali sangatlah berbeda. Kita manusia modern tinggal di daerah perkotaan, yang semuanya serba mudah. Sedangkan kera hidup di hutan, dan harus bergelantungan untuk menyusuri pohon - pohon. Kita para manusia tidak membutuhkan ekor untuk hidup di lingkungan kita.Â
Maka dari itu, maka ekor kita tidak dibutuhkan dan akhirnya menghilang. Hal ini sesuai dengan teori evolusi. Kita tidak membutuhkan ekor, maka dengan sendirinya ekor akan menghilang. Sebenarnya, pada saat tubuh manusia masih menjadi embrio, manusia memiliki tulang ekor. Namun, lama kelamaan seiring bertumbuhnya janin, tulang ekor mulai hilang. Mungkin saja, jika di masa depan para primata, mamalia, dan hewan lain yang memiliki ekor bisa hidup dengan mudah, mereka juga akan ber evolusi menjadi tidak memiliki tulang ekor lagi.
Berdasarkan hal yang telah dibahas diatas, memang memungkinkan bahwa tulang kita bisa saja menghilang. Tapi, jika kita perluas area penglihatan kita, dan melihat lebih jauh dan luas, dan kita melihat dari fungsi - fungsi lain dari tulang selain sebagai penyokong dan memberi bentuk, penulis beranggapan bahwa sebetulnya, jika tulang kita sepenuhnyahilang, itu merupakan sesuatu yang tidak mungkin. Mengapa tidak mungkin? Coba kita lihat fungsi - fungsi lain dari tulang. Tulang sebagai tempat pembentukan sel darah, tempat penyimpanan mineral, dan lain - lain. Tulang juga sudah memiliki strukturnya masing - masing. Satu tulang dengan lain tulang saling sambung - menyambung membentuk rangka tubuh, dan yang akhirnya bisa menyokong tubuh kita dan memberi kita bentuk tubuh.Â
Coba bayangkan, jika semisal tulang ekor kita hilang sepenuhnya. Apa yang akan terjadi? Mungkin saja kita menjadi tidak seimbang, atau kita jadi tidak bisa duduk bersandar, atau bahkan kita tidak bisa berdiri. Penulis membayangkan apa yang akan terjadi jika semisal ada beberapa bagian dari susunan rangka kita yang memiliki fungsi tidak terlalu penting kemudian hilang. Rangka tubuh kita sudah tersusun oleh struktur tulang yang kita miliki. Jadi seharusnya, tulang kita tidak mungkin berrudimentasi dan kemudian mulai menghilang. Pernahkah anda membayangkan, mengapa tulang di tangan ada  dua (ulna dan radial). mengapa struktur tulang ulna dan radial tidak dijadikan satu saja? Dan juga apakah anda pernah berpikir apa fungsi dari mata kaki, apa fungsi dari jari kaki yang panjang padahal kita tidak memerlukan jari kaki yang panjang? Jawabannya adalah, karena itu adalah struktur rangka tubuh kita. Mata kaki kita menyambungkan antara tulang kering dengan telapak kaki.Â
Dan jika misalnya, tulang di tangan hanya disusun dengan 1 tulang, maka kita tidak akan bisa bergerak sebebas sekarang. Mungkin sebagian dari kita memiliki jari kaki yang sangat panjang, atau telapak kaki yang lebar, seperti penulis. Kita sebagai manusia modern tidak membutuhkan jari kaki panjang dan telapak kaki lebar. Mengapa? Karena kebanyakan kegiatan yang kita lakukan membutuhkan tangan lebih dominan ketimbang kaki. Nah, jika demikian, lalu mengapa sebagian dari kita masih memilikinya juga sampai sekarang? Itu adalah pertanda dari evolusi kita. Nenek moyang kita, para primata, memiliki struktur kaki yang mirip seperti jari tangan.Â
Hal ini disebabkan karena mereka masih menggunakan kaki dan tangan untuk memegang sesuatu dan beraktivitas menggunakan kaki dan tangan. Jika kita sebagai manusia modern, sampai sekarang masih memiliki kaki lebar dan jari kaki panjang, yang kita dapatkan hanyalah kesulitan. Seperti yang penulis alami, penulis sulit mencari ukuran sepatu, karena sangat besar. Maka dari itu, karena alam berkata bahwa manusia sudah tidak membutuhkan kaki sebagai sarana yang dominan untuk beraktivitas, maka seiring berjalannya waktu, jari kaki panjang dan telapak lebar mulai menyempit.
Maka, dari pembahasan yang telah kita bahas diatas, penulis menyimpulkan bahwa, tulang tidak mungkin mengalami rudimentasi sampai hilang. Yang mungkin terjadi adalah, tulang yang mengalami degenerasi menjadi memendek atau berkurang volumenya. Karena jika kita pikir - pikir secara luas dan memikirkan seluruh fungsi dari tulang, hal tersebut tidak akan terjadi. Jika rangka kita tersusun hanya atas tulang - tulang yang penting saja, maka dimana kita bisa menyimpan mineral - mineral? Tulang - tulang kita akan terlalu penuh.Â
Maka dari itu, tulang yang tidak penting sampai sekarang masih ada. Jika kita beranggapan bahwa tulang bisa degenerasi sampai menghilang, itu bisa terjadi hanya jika kita menyampingkan fungsi - fungsi tulang yang lainnya. Jika beberap tulang yang tidak berfungsi dalam susunan rangka kita menghilang, maka bentuk tubuh kita sebagai manusia juga pasti akan berubah. Dan dengan berubahnya struktur tubuh manusia, maka sistem gerak manusia juga akan berubah, tidak sesuai dengan zaman sekarang. Maka, jika struktur tulang yang berubah, itu berarti manusia sudah mengalami evolusi besar - besaran.
Sekian uraian dari penulis, penulis mohon maaf jika ada kesalahan dalam pemilihan kata - kata, terima kasih bagi para pembaca yang sudah mau meluangkan waktunya untuk membaca artikel ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H