Mohon tunggu...
Bintang S
Bintang S Mohon Tunggu... -

seorang anak manusia yang mencoba mensyukuri nikmat-Nya

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Roda Kehidupan

7 Juni 2011   15:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:46 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_112874" align="aligncenter" width="500" caption="www.amriefendi.getokubi.com"][/caption] Kehidupan layaknya sebuah roda berputar, kadang di atas, kadang di bawah

Sebuah kutipan yang sering kita dengar dan kita ucapkan, dan memang kehidupan tidak selalu berada 'di atas', adakalanya  posisi kita ada di bawah. Namun dibalik itu semua, terdapat poin penting yang kadang kita lupa mempersiapkannya. Roda kehidupan layaknya sebuah roda sepeda, dibangun dari komponen - komponen yang saling berhubungan dan berkaitan, saling mendukung dan menjalankan fungsinya masing - masing untuk dapat membentuk sebuah roda yang kokoh, yang  apabila berputar tidak runtuh dan rusak. Begitupun juga dengan roda kehidupan, ia dibangun atas komponen - komponen yang perlu dipertahankan keberadaannya dan fungsinya. Komponen tersebut antara lain, jati diri, keimanan, prinsip hidup, keluarga, teman, dan lingkungan. Saat roda kehidupan itu ada di bawah, pastikan seluruh komponen tersebut tetap kita pegang eksistensinya untuk dapat memutar roda kehidupan tersebut kembali di atas. Jati diri, keimanan, dan prinsip hidup, merupakan  komponen yang ada pada diri kita sendiri. Pertahankan prinsip hidup dan keimanan saat Tuhan menguji kita, saat posisi roda itu ada di bawah, jangan sampai dengan cobaan Tuhan, keimanan kita runtuh, jati diri kita  samar menghilang, dan prinsip hidup terlepas dari genggaman kita, karena kita perlu komponen tersebut untuk bisa membalik roda itu lagi. Keluarga, teman, dan lingkungan merupakan komponen eksternal yang perlu kita jaga hubungannya, jangan sampai merenggang dan menjauh dari kita, karena kita makhluk sosial yang memerlukan orang lain. postingan ini sengaja saya buat untuk seorang teman yang sedang diuji ALLAH, rodanya berada di bawah. Tetaplah bersabar dan pastikan komponen tersebut tetap 'terpasang' dan berfungsi. Karena setiap orangpun pasti akan diuji oleh-Nya, tidak terlepas saya pribadi. Ketika gaji keluarga menjadi minus 300.000 tiap bulannya selama 3 tahun, keluarga saya pernah mengalaminya dan telah melaluinya. Kuncinya adalah komponen tersebut. Keimanan, prinsip hidup, dan jati diri pribadi tetap di tempatnya. Kekompakan keluarga dalam melalui masa sulit bersama - sama juga kuni utama keberhasilan melalui masa sulit itu. Buat kamu, bersabarlah dan tetaplah kompak. Roda ini pasti akan berputar lagi. be strong !!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun