Mohon tunggu...
Hotmian Simalango
Hotmian Simalango Mohon Tunggu... Guru - I am His

Saya suka mendengarkan lagu Taylor Swift, menonton film romantis dan membaca comic romance

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Semangat yang Tak Luntur dari Tanoto Scholars Jambi di Dusun Senami

3 November 2015   12:34 Diperbarui: 3 November 2015   13:24 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hampir sebulan sudah Tanoto Scholars Association (TSA) Jambi tidak melakukan pendampingan di Senami dikarenakan pekatnya asap yang ada di Jambi. Belum lagi sumber informasi menyebutkan bahwa kawasan hutan di Dusun Senami telah menjadi salah satu titik kebakaran yang ada di Jambi. Permasalahan mengenai asap di Jambi agaknya bukanlah hal baru bagi warga setempat karena asap selalu mampir setiap tahunnya. Jika kita mengetahui bahwa ada dua musim di Indonesia, musim kemarau dan musim penghujan lain halnya di Jambi karena kami punya yang namanya Musim Asap.

 

 

Kami kembali melakukan pendampingan setelah asap yang lumayan pekat saat itu berkurang. Kerinduan untuk kembali mendampingi di senami sudah tidak terbendung lagi maka minggu 18 oktober, kami putuskan untuk mengadakan pendampingan. Pada pendampingan kali ini kami akan focus untuk menyampul buku, menghias perpustakaan, dan mengadakan lomba menggambar bagi adik  - adik Senami yang belum bisa membantu untuk menyampul dan menghias. Tepat pukul 10 : 13 WIB kami sampai di Senami, sedikit kami terkejut karena puskesmas tempat kami medampingi terlihat sepi bahkan ketika kami mencoba menyusuri rumah sekitar hanya beberapa anak yang dapat kami temui. Ketika kami sudah berkumpul, mereka mengatakan bahwa beberapa anak ikut serta dalam pemadaman api di daerah mereka. Miris memang,  mereka bukan hanya mendapat dampak dari asap tapi juga harus ikut memadamkan api.

Berbeda dengan penampingan sebelumnya, kala itu kami menumpang disalah satu rumah warga untuk menghindari asap pekat. Beberapa anak yang sudah mampu membuat sampul buku membantu kami dalam menyampul sekitar 150 buku yang tersedia. Harapannya semoga buku – buku ini akan awet dan dapat digunakan oleh adik – adik mereka yang belum bisa membaca sekarang ini. Sekitar 3,5 jam, waktu yang kami habiskan untuk menyampul buku – buku itu. Cukup lama memang, karena alat – alat dan jumlah orang yang menyampul  juga terbatas. Dilain sisi, adik – adik yang berlomba untuk membuat warna terbaik digambarnya terlihat sangat riang. Beberapa dari mereka bahkan mewarnai lebih dari satu gambar karena sangking antusiasnya.

Karena keterbatasan waktu, kegiatan untuk menghias perpustakaan urung dilakukan. Kegiatan menghias perpustakaan ini akan dilakukan pada pendampingan selanjutnya. Puas rasanya kembali dapat bersua bersama adik – adik di Senami meskipun hanya sebagian yang datang. Semangat kami, Tanoto Scholars Association Jambi tidak akan pernah pudar untuk mendampingi di Senami. Asap bukan penghalang untuk melakukan pendampingan, karena kami tau mereka ( adik- adik Senami) juga merindukan kedatangan kami.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun