Kedua, pengalaman Pramono di tingkat nasional akan membuat kerjanya sebagai gubernur jika terpilih kelak akan lebih mudah. Sebagai eks anggota DPR, Pram mengenal baik hampir semua pimpinan dan pengurus parpol. Â Adapun Rano Karno sebagai wakil Pram pernah menjadi wagub dan gubernur Banten yang menggantikan Atut Choisiah karena tersangkut kasus korupsi.
Ketiga, melihat Ridwan Kamil sebagai kepala daerah yang berpengalaman di Bandung dan Jawa Barat, PDIP mengimbanginya dengan mengusung Pramono yang sama-sama alumnus ITB.
Keempat, banyak kalangan mengatakan Jakarta itu mininya Indonesia karena semua suku bangsa mencari nafkah, beranak pinak dan hidup harmonis satu sama lain. Keputusan Megawati mengusung Pramono dan Rano Karno adalah kombinasi sosok politikus dan birokyat yang berpengalaman di tingkat nasional dengan personalitas yang sangat akrab dengan penduduk dan budaya lokal (baca Betawi). Jika Pram mempresentasikan etnis Jawa, non Jawa, dan minoritas sementara Rano atau si Doel mewakili etnis Betawi, Sunda, dan minoritas.
Yang patut disyukuri dari pilkada Jakarta 2024 adalah ini adalah perrtarungan ide dan gagasan, bukan lagi pameran atribut keagaman dari pasangan calon tertentu. Sudah saatnya memang warga Jakarta disuguhi beragam ide bagaimana menjadikan Jakarta sebagai kota yang layak huni (liveable).
Saat ini jutaan warga Jakarta menghadapi fakta-fakta yang kelam. Polusi udara yang kian mengganggu, kemacetan yang semakin parah di hari-hari kerja, stunting pada balita dan anak-anak, ancaman banjir di musim hujan, pemukiman kumuh, terbatasnya hunian yang terjangkau, mahalnya biaya hidup, tawuran pemuda, sulitnya mendapat pekerjaan, dan lain-lain. Saatnya pasangan cagub dan cawagub Jakarta ikut mengundang partisipasi publik untuk bersama-sama mencari solusi terhadap beragam masalah kota.
Selamat untuk warga Jakarta, selamat memilih yang terbaik serta menentukan paslon yang dan bener-benar peduli dan berjuang untuk rakyat. Demi Jakarta yang lebih baik dan nyaman untuk dihuni.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H