Suatu sore cerah di sebuah kota kecil, aku memutuskan untuk mampir ke warung makan lokal favoritku untuk makan malam. Warung itu selalu ramai dengan aroma masakan yang menggugah selera. Saat aku tiba, semua meja nampak penuh, kecuali satu meja kecil di sudut yang masih kosong. Aku pun duduk di sana, memesan hidangan kesukaanku, dan mulai menikmati hidangan malamku.
Saat aku sedang menikmati makanan lezatku, mataku tertuju pada seorang gadis yang duduk di meja seberangku. Gadis itu begitu cantik, dengan mata yang memancarkan keceriaan, dan senyuman yang begitu memikat. Dia tampak sibuk mengobrol dengan temannya, seorang wanita yang tampaknya sebaya denganku.
Waktu berlalu, dan aku merasa ada tatapan yang terasa akrab dari gadis itu. Dia seperti ingin mengatakan sesuatu padaku. Akhirnya, ketika temannya pergi ke toilet, dia memutuskan untuk mengambil kesempatan ini.
"Dia cantik, bukan?" gadis itu tersenyum sambil menunjuk ke arah temannya.
Aku hanya bisa mengangguk setuju. "Ya, sangat cantik."
"Nama aku Lisa," kata gadis itu. "Aku adalah adiknya Bosku. Dia adalah teman baikmu, bukan?"
Aku terkejut mendengar itu. Bosku adalah teman kerjaku yang juga atasan, dan aku tak pernah tahu dia punya adik. "Iya, dia temanku. Aku tidak pernah tahu dia punya adik."
Lisa tersenyum lebar. "Dia tidak banyak bicara soal keluarganya. Aku baru saja pulang dari luar kota, dan kami berdua memutuskan untuk makan malam bersama sebelum aku harus pergi lagi besok. Tapi aku merasa ada yang berbeda tentangmu."
Aku merasa gugup. "Apa maksudmu?"
Lisa mendekatkan dirinya ke arahku. "Aku rasa aku jatuh cinta padamu," katanya dengan tulus.