Mohon tunggu...
Hotim Purmanudin
Hotim Purmanudin Mohon Tunggu... Freelancer - freelancer

hobi menulis dan berbagi manfaat pada sesama

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ustadzah Amina: Cinta dalam Cahaya Iman

7 Oktober 2023   22:39 Diperbarui: 7 Oktober 2023   22:42 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada suatu ketika, di sebuah desa indah yang terletak di antara perbukitan, hiduplah seorang wanita mempesona bernama Ustadzah Amina. Dia tidak hanya dikenal karena pengetahuannya yang mendalam tentang Islam, tetapi juga karena kecantikannya yang luar biasa. Matanya yang berbentuk almond berbinar penuh kebijaksanaan, dan senyuman lembutnya mampu menghangatkan hati yang paling dingin. Ustadzah Amina telah mengabdikan hidupnya untuk melayani komunitasnya, mengajar Al-Quran, dan membimbing orang lain dalam perjalanan spiritual mereka.

Reputasi Ustadzah Amina sebagai guru yang berpengetahuan, dan penuh kasih sayang menarik banyak orang dari berbagai penjuru. Rumahnya yang sederhana berfungsi sebagai tempat ibadah, dan tempat perlindungan bagi mereka yang mencari bimbingan. Setiap sore, udara di rumahnya dipenuhi lantunan ayat suci Al-Qur'an, yang merdu saat santri-santrinya, tua dan muda, berkumpul untuk belajar.

Suatu pagi di musim panas, saat matahari mewarnai langit dengan nuansa emas dan merah jambu, seorang pemuda bernama Ahmed tiba di desa. Ahmed pernah mendengar tentang Ustadzah Amina ternama dan ajarannya. Dia telah melakukan perjalanan jauh untuk mencari bimbingannya, mengenai masalah iman dan spiritualitas.

Sesampainya di desa, Ahmed menanyakan keberadaan Ustadzah Amina. Dia diarahkan ke rumah sederhananya, di mana aroma melati yang mekar menyambutnya. Dengan gugup, dia mengetuk pintu, tidak yakin apa yang akan terjadi.

Ustadzah Amina membukakan pintu, dan Ahmed langsung terpesona oleh kecantikan dan keanggunannya. Kehadirannya seolah memancarkan rasa damai dan tenteram. Dia menyambutnya dengan senyum hangat dan mengundangnya masuk.

Selama beberapa minggu, Ahmed mengikuti kelas Ustadzah Amina, di mana ia mendapati dirinya, tidak hanya bertumbuh dalam pengetahuan, tetapi juga semakin tenggelam dalam pesona Ustadzah Amina. Dia terpikat oleh kebijaksanaannya, kebaikannya, dan keyakinannya yang tak tergoyahkan.

Seiring berlanjutnya interaksi mereka, kekaguman Ahmed terhadap Ustadzah Amina semakin mendalam. Dia mendapati dirinya tertarik tidak hanya pada ajarannya, tetapi juga padanya sebagai pribadi. Kecantikan batinnya, spiritualitasnya, dan dedikasinya untuk membantu orang lain, adalah kualitas yang belum pernah dia temui sebelumnya.

Suatu hari, Ahmed memberanikan diri mengungkapkan perasaannya kepada Ustadzah Amina. Dia mengakui cinta dan kekagumannya, takut kejujurannya akan membahayakan hubungan guru-murid mereka. Yang mengejutkan, Ustadzah Amina tersenyum lembut dan menjawab, "Ahmed, cinta datang dalam berbagai bentuk. Cinta terhadap ilmu, cinta kepada Tuhan, dan cinta terhadap sesama manusia adalah semua bentuk cinta Ilahi. Tujuan saya adalah untuk membimbing Anda, dalam perjalanan spiritual Anda, dan saya berterima kasih atas cinta, dan rasa hormat yang telah Anda tunjukkan."

Ahmed merasa lega dengan pengertiannya, dan terus menghadiri kelasnya. Dia menyalurkan perasaannya ke dalam komitmen, yang mendalam terhadap iman dan spiritualitasnya. Di bawah bimbingan Ustadzah Amina, ia menjadi orang yang disegani di masyarakat, dikenal tidak hanya karena ilmunya, tetapi juga karena kebaikan dan kasih sayang.

Tahun demi tahun berlalu, rasa cinta Ahmed pada Ustadzah Amina tetap teguh. Dia menyadari bahwa cintanya pada wanita itu tidak hanya bersifat romantis, tetapi berakar pada rasa hormat dan kekaguman yang mendalam, terhadap wanita tersebut sebagai pribadi dan pembimbing spiritual. Ikatan mereka didasarkan pada perjalanan iman bersama, dan Ahmed sangat menghargainya.

Ustadzah Amina terus menyentuh kehidupan banyak orang, baik melalui ajarannya maupun komitmennya yang teguh dalam membantu sesama. Kecantikannya, baik luar maupun dalam, tetap menjadi inspirasi bagi semua orang, yang cukup beruntung untuk bertemu dengannya. Sedangkan bagi Ahmed, ia tahu bahwa perjalanannya menuju pencerahan spiritual, akan selamanya terjalin dengan kenangan akan ustadzah cantik, yang telah membimbingnya menuju pemahaman lebih dalam tentang keimanan dan cinta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun