4. Santhi Serad (Praktisi Kuliner Indonesia)
      Ada enam bumbu khas Toba yaitu andaliman, asam cikala, asam gelugur, asam jungga, dan bawang batak.
      Bumbu khas ini sulit didapat dan mahal jika di luar Sumatera. Seharusnya ini dikemas dengan kekinian seperti andaliman              yang dikeringkan atau dijadikan bubuk. Bukankah usaha tersebut dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Toba,               tantangnya.
      Seafood arsik, tuna naniura, sambal udang bawang batak, dali ni horbo adalah contoh menu modern yang dimodifikasi dengan         bumbu khas Batak ini. Disajikan menjadi menu lokal sebuah hotel atau homestay, diolah menjadi oleh-oleh dan tentunya lebih        mudah untuk didapatkan di pasaran adalah ide Ibu cantik ini untuk kuliner Budaya Batak.
   5. Viky Sianipar (Musisi)
      Pemusik keren Viky Sianipar awalnya fokus mempertahankan esensi lagu daerah dengan baju baru. Artinya ia membuat lagu           daerah dengan musik selera orang muda. Bahkan belakangan dia mulai fokus mempelajari musik asli Batak dan menjadi               performance baru yang membuat anak muda ingin mempelajarinya.
      "Pak ini musik apa? Sarunei
      Oh itu ada di mana? Di Toba.
      "Wah liburan kali ini kita jangan ke Eropa yuk ke Toba".
      Sedikit kesaksiannya tentang musik dapat menarik pengunjung ke Toba. Bayangkan jika seorang anak yang mau ke Toba, pasti        tidak mungkin ia sendiri, minimal sekeluarga akan ikut ke Toba, tegasnya lagi. Mari kemas budaya tanpa meninggalkan                 esensinya, ujar Viky dengan mantap sebagai pesan penutup sore itu.
Siap menikmati arsik pariwisata Toba? Yuk, kiranya banyaknya ide dari seminar ini tidak hanya tinggal dalam rekaman dan dokumentasi tapi setiap kita khususnya halak Batak siap mewujudnya "Heritage of Toba Wonderful Indonesia".
Hotdiana Nababan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H