"Cultural Diversity"
Secara demografi, Danau Toba berada di Provinsi Sumatera Utara dan dilingkupi oleh tujuh Kabupaten. Wilayah-wilayah tersebut tidak hanya memiliki potensi alam, tetapi juga sejarah, dan budaya berbeda satu sama lain.
Perbedaan karakteristik masing-masing wilayah tersebut berpeluang menarik wisatawan untuk berkunjung dan tinggal lebih lama. Tujuh Kabupaten tersebut adalah Kab. Simalungun, Kab. Toba Samosir, Kab. Tapanuli Utara, Kab. Humbang Hasundutan, Kab. Samosir, Kab. Dairi, dan Kab. Karo.
Aspek cultural diversity ini terangkum di sesi kedua seminar yaitu kolaborasi budaya, masyarakat, dan pariwisata Toba yang dengan renyah dibawakan oleh pembicara, yaitu:
Athan Siahaan (Fashion Designer)
"Peluang yang sangat bagus dan luar biasa program pemerintah untuk wisata Toba, ada baiknya kita manfaatkan dengan semaksimal mungkin. Kita ciptakan pasar baru untuk para partonun ulos dan perajin tradisional dengan cara kita memperkenalkan ulos tersebut kepada orang yang belum mengenal dan mengetahui secara global .... seperti yang sudah saya lakukan selama ini mulai dari kota kota besar di Indonesia hingga mancanegara. Semua itu saya lakukan secara pribadi demi untuk melestarikan kekayaan budaya Batak danmengangkat kearifan lokal bangso Batak yang saya cintai," serunya berapi-api.
Prof. Uli kozok (Ahli Budaya Batak University of Hawaii)
Beliau menekankan pendekatan wisata apapun hendaknya ada unsur budaya, yaitu wisata selain menghibur juga mendidik, wisata berwawasan budaya, wisata ramah lingkungan, dan wisata berkelanjutan.Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Perwakilan Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan Teknologi memperkuat dan meningkatkan peran pemerintah sebagai fasilitator pemberdayaan objek pemajuan kebudayaan yaitu: tradisi lisan, manuskrip, adat-istiadat, ritus, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, seni, bahasa, permainan rakyat dan olah raga tradisional.