GRESIK -- Ketua Bidang Pemerintahan dan Otoda Dewan Pimpinan Nasional Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) Abdi Edison, menyampaikan, dana beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) hanya boleh digunakan untuk membiayai kebutuhan pelajar.
Penegasan disampaikan Edison saat menggelar sosialisasi pencairan beasiswa PIP jalur aspirasi anggota DPR RI, Guruh Sukarno Putra di sejumlah tempat di Gresik. Dalam sejumlah sosialisasi, seperti disampaikan Edison pada Senin (31/7/2023), mayoritas peserta adalah ibu-ibu wali siswa penerima beasiswa. "Tidak boleh untuk beli lipstik, kuteks atau biaya creambath. Apalagi buat ibu-ibunya," kata Edison disambut tawa ibu-ibu peserta sosialisasi. "Beasiswa hanya untuk pembiayaan pendidikan putra-putri bapak dan ibu sekalian. Beli tas, sepatu, bulpen, penggaris dan pensil. Pensil tulis, bukan pensil alis," imbuh kader PDI perjuangan ini.
PIP sebagai program dari Presiden Jokowi, ditujukan agar anak-anak rakyat tidak putus sekolah dan bisa mengenyam pendidikan. Harapannya, generasi bangsa bisa cerdas seperti cita-cita Bung Karno dan para pendiri bangsa.
Sosialisasi dilaksanakan bersama sejumlah aktivis DPC Repdem Gresik di sejumlah tempat beberapa hari belakangan. Seperti di Desa Menganti, Mojotengah, Gadingwatu, dan Sidojangkung Kecamatan Menganti. Kemudian Desa Ngepung Kecamatan Kedamean. Ratusan pelajar tingkat SD, SMP, SMA dan SMK menerima beasiswa PIP pada semester I tahun ini. Abdi Edison menjelaskan perihal tata cara serta kelengkapan dokumen pendukung untuk mencairkan beasiswa di bank yang ditunjuk pemerintah dalam program ini. "Tak lupa kami sampaikan, salam dari Bapak Guruh Sukarno Putra kepada bapak ibu sekalian untuk terus memotivasi putra putrinya dalam menempuh pendidikan," katanya.
Bagi ibu-ibu, dana beasiswa tersebut setidaknya membantu mengirit berbagai kebutuhan rumah tangga. Setidaknya meringankan beban pikiran ibu rumah tangga dalam memutar otak terkait berbagai pengeluaran keluarga. Karena itu, hampir di sejumlah tempat sosialisasi, muncul pertanyaan dari para wali siswa terkait keberlangsungan program ini pada tahun-tahun mendatang seperti disampaikan Ibu Yuni.
"Apakah tahun-tahun mendatang masih ada program ini Pak? Anak saya masih SD, masih lama itungannya sampai dia bisa mandiri cari duit sendiri," katanya.
Mendapat pertanyaan tersebut, Abdi Edison selaku kader PDI Perjuangan menyampaikan program ini berlanjut jika kepemimpinan pemerintahan tingkat pusat, presiden dan wakil presiden, berasal dari partainya.
Dijelaskan Edison, di PDI perjuangan ada yang namanya rapat tiga pilar. Yakni kader-kader Partai dari unsur pengurus partai, yang bertugas di dewan perwakilan rakyat, termasuk di eksekutif seperti bupati, gubernur hingga presiden. "Dalam rapat tersebut, dilakukan pembahasan program-program kerakyatan yang harus dijalankan oleh tiga unsur (pilar) tersebut. Di PDI Perjuangan, program pendidikan murah bahkan gratis, menjadi program perjuangan kategori wajib yang harus dilaksanakan kader-kadernya di legislatif terutama eksekutif," katanya. (Adit)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H