Mohon tunggu...
Hosea Sabat Kurniawan
Hosea Sabat Kurniawan Mohon Tunggu... Guru - Educational Technology Specialist

Technology will not replace great teachers but technology in the hands of great teachers can be transformational - George Couros

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Experiental Learning Theory David Allen Kolb

10 Desember 2021   23:57 Diperbarui: 11 Desember 2021   00:14 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada awal zaman modern, banyak filsuf dan ahli teori belajar mengembangkan teori yang sudah ada. David A. Kolb adalah salah seorang yang mengembangkan teori experiential learning. 

Definisi Kolb tentang ELT  adalah "Teori Pembelajaran Eksperimental mendefinisikan pembelajaran sebagai" proses di mana pengetahuan dihasilkan oleh transformasi pengalaman. Pengetahuan adalah hasil kombinasi dari menggenggam dan mentransformasikan pengalaman".

Berdasarkan pengertian tersebut dapat kita memhami bahwa tujuan ELT adalah mengajak siswa untuk melihat secara kritis peristiwa yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari dan  melakukan penelitian sederhana untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kesimpulan umum ELT menggambarkan suatu siklus yang terdiri dari empat unsur diantaranya: pengalaman konkret (perasaan) pengamatan reflektif (melihat) pementukan konsep astrak (erpikir) dan eksperimen aktif (praktis) Selama fase pengalaman konkret siswa  belajar melalui perasaan dengan fokus pada aspek pengalaman leih mementingkan huungan dengan orang lain dan peka terhadap perasaan orang lain. Selama tahap oservasi reflektif siswa elajar dengan mengamati memfokuskan pengamatannya seelum memuat penilaian mendengarkan suatu kasus dari perspektif yang ereda dan selalu mendengarkan makna dari apa yang diamati. Selama tahap Astract Concepts (AC) siswa elajar dengan erpikir dan leih fokus pada analisis logis dari ide-ide perencanaan sistematis dan pemahaman intelektual tentang situasi atau kasus yang disajikan.

Berdasarkan empat elemen siklus Kolbs, hal itu menunjukkan bahwa proses belajar dimulai dengan pengalaman khusus yang dialamai seseorang. Pengalaman tersebut kemudian direfleksikan secara individual. Melalui proses berpikir seseorang berusaha memahami apa yang sedang terjadi atau apa yang sedang dialaminya. Refleksi ini menjadi dasar agi proses pembentukan konsep atau pemahaman yang melandasi pengalaman hidup dan menguji penerapannya dalam situasi atau konteks (aru) lain. Pengalaman reflektif tersebut kemudian disusun kembali untuk membentuk makna aru atau konsep astrak. Pemahaman dan konsep astrak menjadi pedoman untuk menciptakan pengalaman aru atau perilaku aru. Proses eksperimentasi dan refleksi tergolong proses penemuan sedangkan proses pembentukan dan penerapan suatu konsep merupakan proses tindakan. 

Model experiential learning berguna sebagai pilihan  pembelajaran di kelas, karena siswa akan diminta untuk berpikir kritis tentang peristiwa yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari dan untuk melakukan penelitian. Penelitian sederhana untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, kemudian menarik kesimpulan selama proses pembelajaran. proses.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun