Mohon tunggu...
Hosea Alfandi
Hosea Alfandi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa ilmu politik, fakultas ilmu sosial dan ilmu politik, universitas bangka belitung

Saya adalah seorang mahasiswa yang suka menulis berbagai hal dan opini, saya masih di semster 2 tapi saya suka menulis kritis berbagai hal tentang politik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kemaritiman dan Kelautan di Bangka Belitung Beralih Ke Ekonomi Biru Pasca Pertambangan Tata Niaga Timah

5 Juni 2024   12:32 Diperbarui: 5 Juni 2024   12:32 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemaritiman dan Kelautan di Bangka Belitung Beralih ke Ekonomi Biru Pasca Pertambangan Tata Niaga Timah


Semakin berkembangnya zaman dan semakin majunya tekonologi maka akan semakin dihadapkan dengan situasi moderenisasi semua sektor mengalami kemajuan dari pendidikan, ekonomi bahkan pertahanan. Dengan semakin meningkatnya populasi dunia kebutuhan juga akan semakin banyak juga pada kasus ini Bangka Belitung menjadi tempat mata pencaharian penduduk setempat pada sektor laut maupun darat namun masalah yang kemudian dihadapi masyarakat adalah delegasi lingkungan yang telah menciptakan tantangan serius untuk pemenuhan kebutuhan pangan yang berkelanjutan bagi masyarakat itu sendiri. 

Setelah kasus tambang tata niaga timah sudah berhasil diringkus baru baru ini melanda dunia memberikan dampak yang lumayan cukup memberikan krisis ekonomi pada sektor yang terpengaruh dan bisa meluas ke arah sektor lainnya. Ini mengakibatkan perekonomian sektor tambang tak bisa diharapkan lagi dikarenakan sudah banyak kerugian yang ditanggung negara dengan update mencapai 300T kerugian lingkungan yang dialami menajdikan kasus korupsi terbesar. Lalu mencari jalan keluar dari masalah pertambangan ini mencapai perekonomian yang baru dan meninggalkan sektor pertambangan.
Konsep pembangunan berkelanjutan ( SDGs ) yang saat ini sedang diterapkan negara negara di dunia termasuk indonesia dalam perkembangan pembangunan ekonomi yang jauh lebih baik. Salah satu konsep nya adalah Ekosistem Kelautan, yaitu ekonomi biru (indrajaya, 2019) pada konsep ini berisikan pendekatan pendekatan ekonomi yang mengacu pada pemanfaatan sumber daya alam laut dan pesisir yang ada secara berkelanjutan dengan tujuan untuk menciptakan tertumbuhan ekonomi, menjaga kelestarian laut dan memperkuat pertahanan pangan ini menjadi suatu solusi yang bisa ditawarkan dan dikeluarkan kebijkan pemerintah kepulauan bangka belitung nantinya dari masalah pada sektor tambang. 

Seperti yang bersama tau bahwa indoensia merupakan negara kepulauan, termasuk bangka belitung merupakan provinsi kepulauan yang pastinya hasil laut menjadi hasil yang akan memuaskan dan menjajikan pada sektor pembangunannya. Laut menghasilkan sumber daya yang begitu melimpah, keanegaragaman hayati akan kaya ini kenapa ekonomi biru akan sangat penting dalam mencapai hal yang diangan angan itu demi menciptakan ekonomi yang jauh lebih baik lagi, secara tidak langsung ekonomi biru juga akan ikut dalam meningkatkan keberlanjutan pembangunan dan produksi laut seperti dijelaskan diatas sedikit salah satunya adalah pada sektor perikanan memiliki potensi besar yang amat sangat melimpah dan nantinya akan berkontribusi pada kepentingan sosial dan ekonomi dengan hasil tangkap laut (Adibrata et al., 2022)
Dengan berbagai macam keanekaragaman dan berbagai macam pulau yang ada hingga mencapai lebih dari 17.00 pulau tersebar menjadikan laut merupakan penghasil aneka
hayati yang menjajikan dan jika berbicara pada sektor ekonomi akan semakin menguntungkan terkhusus kepulauan bangka belitung. Berpindahan ekonomi pada sektor tambang ke ekonomi biru menjadi hal yang tepat dan benar dengan macam kekayaan yang dimiliki menjadi bukti bahwa laut memiliki banyak hal yang ditawarkan jika dikelola secara berkelanjutan, dengan berbagai macam potensi. 

Tulisan ini berusaha mengangkat kontribusi pada sektor laut dan pesisir yang ada di Bangka Belitung itu sendiri melihat urgensi amat sangat dibutuhkan pergantian ekonomi sektor tambang ke ekonomi biru yang secara merupakan usaha untuk membatasi hilangnya keanekaragaman hayati sambil merangsang pembangunan ekonomi, menjadikan adanya integritas kepentingan lingkungan dan ekonomi 

Langkah dan kebijakan yang kemudian disoroti bersama atas kebijakan perbindahan sektor ekonomi ini menjadi hal yang menarik untuk terus di amati kebijakan tentang kemaritiman diatur pada (PERDA NO. 2 TAHUN 2017, n.d.) dalam pertauran memuat pengelolaan sumber daya laut dan perikanan dan ada dalam RPJTD Provinsi Bangka Belitung. 

Kemudian menjadi tantangan adalah dalam penerapan ekonomi biru yang ada seperti tata kelola, insentif ekonomi, penegakan hukum, partisipasi semua pihak dan keikutsertaan masyarakat, pengembangan dan hilirisasi produk, riset dan pengembangan, penataan ruang dan perenceanaan terintergrasi, kualitas dan kapasitas SDM, Manajemen dan mitigasi konflik (Manajemen Sumberdaya Perairan et al., n.d.) menjadi kemudian PR ini dikerjakan dengan sebaik mungkin dan secepat mungkin agar dalam pengimplementasian ekonomi biru akan minim dengan resiko. 

Namun dalam tantangan penerapan ekonomi biru Bangka Belitung memiliki peluang yang tak kalah besarnya pada peran ekonomi biru pembangunan dan peningkatan akan membantu perekonomian pasca tambang tata niaga timah.Peluang yang dimiliki Bangka Belitung begitu banyak dan akan melimpah seperti perikanan tangkap laut, perikanan tangkap perairan darat, Perikanan budidya laut, industri, Industri barang input kelautan, Industri barang input perairan darat, Industri bioteknologi laut, Industri bioteknologi perairan darat, Industri energi laut, Industri energi perairan darat, Transportasi, Logistik dan Pelabuhan Laut, Industri pertahanan laut, Transportasi, Logistik dan Pelabuhan Perairan Darat, Industri kreatif kelautan, Industri kreatif perairan darat, Ekowisata perairan laut, Ekowisata perairan darat, Konservasi perairan laut, Konservasi perairan darat, Pendidikan dan literasi perairan laut dan darat (Manajemen Sumberdaya Perairan et al., n.d.). 

Akan sangat begitu menguntungkan perpindahan ke ekonomi biru yang diambil bangka belitung menjadi saranan baru untuk perekonomian keberlanjutan dengan adanya konsep ini dapat dipastikan pemanfaatan sumber daya laut akan berkelanjutan dan tidak hanya menhasilkan pangan namun pertumbuhan ekonomi untuk kepulauan Bangka Belitung seperti konsep awal ekonomi biru itu sendiri.
Pemanfaatan potensi lautan dan sumber daya kelautan secara berkelanjutan dapat berkontribusi terhadap peningkatan ketahanan pangan di wilayah kepulauan Bangka Belitung. 

Selanjutnya, pendapatan per kapita yang lebih tinggi meningkatkan akses masyarakat terhadap pangan yang berkualitas tinggi dan beragam serta meningkatkan tingkat ketahanan pangan pada tingkat individu dan populasi. Namun, keterbukaan perdagangan ternyata berdampak negatif dan signifikan terhadap indeks ketahanan pangan. 

Hasil tersebut menunjukkan bahwa pembukaan perdagangan dapat meningkatkan ketergantungan terhadap impor pangan dari luar negeri yang dapat mengakibatkan ketidakstabilan pasokan pangan dan harga pangan di wilayah. Di sisi lain, pertumbuhan
penduduk terbukti memberikan dampak positif namun tidak signifikan terhadap indeks ketahanan pangan pulau Bangka Belitung.
Pada akhirnya semua pontensi yang dimiliki akan memiliki tantangan yang akan ditemui seperti pada sektor laut dan pesisir beberapa sudah dijelaskan terkiat hambatan yang dihadapai oleh bangka belitung apa yang menjadi tantangan kedepannya dari partisipasi masyarakat akan perpindahana sektor laut ini apakah mau atau tidaknya kemudian berpindah dari penambang ke sekotr laut. Kepedulian terhadap perlingdungan laut perlut diawali dengan pengeseran paradigma dari upaya melindungi bumi menjadi upaya menciptakan perekonomian berkelanjutan dengan konsep ekonomi biru.
Refrensi
Adibrata, S., Lingga, R., Fatimah, S., Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, P., Pertanian Perikanan dan Biologi, F., Bangka Belitung, U., & Studi Biologi, P. (2022). IMPLEMENTATION OF BLUE ECONOMY BY MANAGING PRAWN POTENCY ON THE FRESHWATER THROUGH ASSISTING COMPARATIVE STUDY OF STC AGRO BANGKA BELITUNG SMALL ENTERPRISE. In Abdimas Galuh (Vol. 4, Issue 2).
Manajemen Sumberdaya Perairan, D., Perikanan dan Ilmu Kelautan, F., Lembaga Riset Internasional Kemaritiman, K., dan Perikanan, K., & Adrianto, L. (n.d.). Diskusi RPJPD Provinsi Bangka Belitung.
PERDA NO. 2 TAHUN 2017. (n.d.).
Schutter, M. S., & Hicks, C. C. (2019). Political ecologies of the blue economy in Africa. In Journal of Political Ecology Blue Economy in Seychelles Journal of Political Ecology (Vol. 26).
indrajaya, E. &. (2019). ekonomi biru. jurnal ekonomi indonesia, 69 - 85.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun