Sudah 20 tahun, Indonesia tidak pernah mengekspor pasir laut ke negara lain. Perizinan ekspor pasir laut melalui PP nomor 26 tahun 2023 memicu banyak tanggapan dari berbagai pihak. Bukan hanya terkait masalah lingkungan, tapi siapa yang lebih diuntungkan dari ekspor ini.
Diketahui Singapura mengimpor pasir laut untuk mega proyek Pelabuhan Tuas yang direncakan rampung pada 2030. Indonesia sebagai salah satu eksportir mengambil pasir laut yang berasal dari Kepulauan Riau. Mengapa Pemerintah membuka izin ekspor laut? Siapa yang lebih diuntungkan dari keputusan ini?
Cuan Penerimaan NegaraÂ
Peningkatan nilai tambah ekonomi masyarakat menjadi salah satu isi PP Nomor 26 tahun 2023. Diketahui keputusan Menteri KKP No 82/2021 menyebutkan harga pasir laut untuk ekspor sebesar Rp 228.000 per meter kubik. Sedangkan untuk kebutuhan dalam negeri ditetapkan sebesar Rp 188.000 per meter kubik.
Kebutuhan Investasi
Singapura menjadi investor terbesar di Indonesia dengan jumlah investasi menyentuh US$ 10,54 miliar pada 2022. Terdapat 6.796 proyek investasi Singapura di Indonesia. Sebagai negara tetangga, Singapura memberikan investasi terbesar dibandingkan negara lain.
Jika melihat kembali dari sisi ekonomi PP Nomor 26 Tahun 2023, tertera "ekspor selama kebutuhan dalam negeri terpenuhi dan peningkatan nilai tambah bagi ekonomi masyarakat", penulis memandang masyarakat lapisan mana yang akan diuntungkan dari peraturan ini. Tentu saja cuan ekspor ini akan menguntungkan bagi beberapa pihak dan tidak jelas kebutuhan dalam negeri seperti apa (seolah banyak reklamasi) di Indonesia. Satu hal yang pasti, posisi Indonesia bisa diuntungkan dan dirugikan dari ekspor pasir laut ini.Â
Mega proyek Pelabuhan Tuas milik Singapura bisa saja menjadi saingan berat bagi Pelabuhan Indonesia dan posisi Indonesia di perdagangan internasional semakin unggul. Di satu sisi  tidak ada jaminan apakah Investor Singapura akan melakukan investasi di IKN meskipun ada beberapa pemanis bagi Singapura. Pemerintah harus menerapkan strategi yang tepat untuk melindungi alam sekaligus menarik investor.Â
Meskipun harga jual pasir laut lebih murah dibandingkan negara tetangga (Malaysia dan Vietnam), posisi Indonesia masih sedikit positif. Sumber daya alam selalu menjadi kekuatan ekspor di Indonesia. Siapa yang peduli isu lingkungan, toh ini bukan pertama kali pengusaha Indonesia mengeksploitasi alam untuk keuntungan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI