Bukan hanya Super Air Jet yang sukses, unit bisnis Lion Air Group yang lain juga tumbuh dengan kirana. Lion Air Group memiliki layanan lain yaitu Lion Parcel, Lion Hotel & Plaza, Lion Bizjet, dan Batam Aero Technic. Pertumbuhan paling subur terlihat pada Lion Parcel dan Batam Aero Technic.
Lion Parcel sebenarnya sudah berdiri sejak 2013 namun pertumbuhan paling signifikan saat pandemi dan tren e-commerce memuncak. Lion Parcel dapat menjangkau 98% area di Indonesia dengan infrastruktur meliputi 3.000 armada pengantaran darat, 7.000 agen, 15.000 kurir pengantaran yang dibantu dengan 300 armada penerbangan. Titik Lion Parcel diakui ketika Pos Indonesia menandatangani perjanjian kerjasama untuk membantu mengantarkan paket (middle mile) mereka.
Batam Aero Technic (BAT) yang merupakan perusahaan penyedia jasa perawatan dan perbaikan pesawat (bengkel pesawat) juga menunjukkan taringnya. Perusahaan ini sudah berdiri sejak 2014. Pada tahun 2023, BAT dinyatakan sebagai bengkel pesawat terbesar nomor 2 di dunia dengan luas 30 hektar dan rencananya terus diperluas.
Kehadiran BAT akan membantu menghemat biaya operasional pesawat sehingga harga tiket pesawat dapat ditekan. Targetnya bengkel pesawat ini akan menangkap peluang perawatan pesawat di Asia Pasifik. Bengkel pesawat terluas nomor 2 ini akan bersaing dengan HAECO (Hongkong) terluas nomor 4, Ameco (China) terluas nomor 5, dan ST Aerospace (Singapura) terluas nomor 8.Â
Lion Parcel dan BAT termasuk diversifikasi Lion Group yang solid. Lion Parcel berhasil mengalahkan pesaingnya, yaitu KirimAja milik Garuda Indonesia, Pos Indonesia, J&T Express, SiCepat, dan lainnya. BAT juga meninggalkan posisi bengkel pesawat milik GMF AeroAsia (Garuda) di posisi ke 7. Posisi tiga anak usahanya membuat penulis melihat cap maskapai terburuk dihiraukan karena diversifikasi usaha mereka terbaik.Â
Lion Air Group tetap bersinar ditopang anak usahanya. Mayoritas penduduk Indonesia berpendapatan menengah ke bawah juga tidak punya pilihan penerbangan lain dengan harga terjangkau. Dengan kata lain, Lion Air Group yang memiliki banyak armada, rute penerbangan, dan ditopang diversifikasi bisnis membuatnya tidak akan pernah padam. Meskipun menjadi pertanyaan, darimana modal keluarga ini berasal?Â
Dibalik strategi diversifikasi yang diterapkan Lion Air Group, penulis menemukan fakta menarik bahwa kinerja Lion Air Group tumbuh kuat setiap satu windu dan terlihat indah secara kasat mata setiap satu dekade. Fenomena pertumbuhan ini dapat diuraikan sebagai berikut.
Wings Air diperkenalkan tahun 31 April 2003, Batik Air diperkenalkan pada 3 Mei 2013. Riset INACA 2021 menunjukkan Lion Air Group menguasai pasar 60%. Penulis menulis dan menyadari potensi Lion Air Group di 2023. Lion Parcel didirikan pada 14 Februari 2013 menunjukkan hasil gemilang pada tahun 2023 (saat Pos Indonesia meneken kontrak).Â
Muncul pertanyaan, bagaimana hasil satu dekade ke depannya? . BAT didirikan pada tahun 2014, diresmikan menjadi KEK tahun 2021, tahun 2024 akan menunjukkan kinerja seperti apa? Super Air Jet didirikan pada Maret 2021, bagaimana kontribusinya terhadap pangsa pasar Lion Air Group tahun 2028?Â
Terlepas proyeksi kinerja setiap satu windu dan hasil terlihat satu dekade ini merupakan timeline perusahaan, Lion Air Group berhasil melewati masa-masa sulit. Tahun 2030 akan menjadi tahun dimana pembaca dan penulis melihat kinerja Lion Air Group bersama Super Air Jet. Pertumbuhan Lion Air Group sama seperti nama keluarga pendirinya "Kirana", Lion Air Group juga bersinar, elok, dan ternama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H