Penentuan penerima Kompasiana Awards 2023 tampaknya sebentar lagi selesai. Mungkin ada yang menunggu bahkan berdebar. Saya lebih ke bertanya, layakkah?
Berbagai motivasi dapat sejauh mungkin diteliti melalui penyebaran kuesioner virtual kepada Kompasianer. Ada yang mau dapat cuan. Ada yang hendak menjenamakan diri sebagai spesialis tertentu.
Ada yang berharap beroleh penghargaan? Ada. Kita tidak perlu naif.
Pada penghargaan Kompasiana, sudah dipetakan berapa macam penghargaan itu. Kompasianer juga diikutkan untuk menominasikan seseorang pada setiap macam.
Kalau terpilih, senang, bukan? Jika tidak, sedih tampaknya. Ah, ini pun tidak perlu naif. Sifat alamiah seseorang.
Saya pribadi belum pernah menang penghargaan. Hanya terpilih sebagai nominasi. Tepatnya Nomine Terbaik Fiksi Tahun 2021. Pemenangnya adalah Alm. Indra Rahadian.
Kita doakan semoga Almarhum mendapat tempat terbaik di sisi-Nya. Amin.
Hanya sebuah dugaan, agaknya para pemenang itu mendapat nominal jumlah uang tertentu. Dibilang menduga karena saya bukan pemenang, jadi hanya bisa mengira.
Dapat uang, senang? Tentu! Jangan membuat naif yang ketiga ini.
Namun, dari segala penantian, penunjukan yang terpilih, euforia kemenangan sebagai best, best, dan best, pernahkah kita bertanya ke depan, betapa berat sebetulnya menyandang gelar itu?