Menulis adalah menuangkan pikiran dan perasaan ke dalam tulisan baik nonfiksi maupun fiksi. Apapun itu, agar terbaca nyaman (selain dari muatan tulisan yang sudah apik), tulisan sebaiknya menerapkan kaidah penulisan yang benar.
Dialah EYD, Ejaan Yang Disempurnakan. Sekarang namanya PUEBI, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
Banyak yang diatur di sana. Antara lain penggunaan huruf, bisa kapital, miring, tebal, dan seterusnya. Penggunaan tanda baca seperti titik, koma, titik dua, tanda seru, dan sebagainya. Masih ada lagi penggunaan kata serapan.
Ini tentu sangat bermanfaat ketika kita -- sebagai penulis -- telah menguasainya. Selain demi membuat pembaca nyaman waktu membaca, kita tampak terdidik karena telah menyajikan tulisan sesuai kaidah.
Kapan bergunanya? Dari sejak belajar sampai selamanya, sepanjang kita masih menulis. PUEBI selalu berguna sebagai rambu-rambu menulis. Dan penulis -- yang akrab dengan kata-kata -- seyogianya merupakan garda terdepan dalam menerapkan dan mencontohkannya.
Belum lagi jika kita beroleh kesempatan bekerja atau mengampu tanggung jawab sebagai editor. Ini makanan sehari-hari editor yang pastinya harus kenyang sehingga tak perlu lama memperbaiki tulisan.
Mari, manfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya.
Perkumpulan Pencinta Cerpen (Pulpen) Kompasiana bekerja sama dengan Komunitas Kompasianer Pendidik (Komdik) Kompasiana dan SMA N 3 Rembang menyelenggarakan:
Pertemuan Pulpen III (Tip Menulis Cerpen)
Penggunaan EYD dalam Menulis Cerpen