Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mari Naik Kopaja Keliling Jakarta

17 Juni 2023   07:24 Diperbarui: 17 Juni 2023   07:30 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Naik Kopaja No. 71 keliling Jakarta, sumber: dokumentasi Kopaja71

"Kamu kerja di mana sekarang?"

"Jakarta."

"Wah, sudah sukses dong!"

Pernahkah Anda mendengar percakapan demikian? Atau, Anda sendiri mengucapkannya pada teman? Bisa jadi Anda yang mendapat pertanyaan itu, lantas bingung hendak menjawab apa.

Sampai sekarang, Jakarta sebagai ibu kota tampaknya punya magnet yang begitu memikat. Dari kampung, jika diketahui ada sanak saudara bekerja di Jakarta, agaknya derajat keluarganya naik di mata tetangga.

Setiap hari raya, arus balik -- sebagai reaksi normal dari arus mudik -- beroleh perhatian khusus di Jakarta. Tentu, orang-orang yang berharap masa depannya cerah dengan mencari pekerjaan ke ibu kota, diharap tidak berbekal tangan kosong.

Ada keterampilan. Punya ijazah. Miliki kenalan. Namanya juga cari kerja, harus ada kelebihan yang bisa ditawarkan sehingga pemberi kerja tertarik mempekerjakan. 

Tanpa ketiga itu, tantangan besar dihadapi. Potensi luntang-lantung di jalanan. Ini yang tidak dikehendaki terjadi di Jakarta.

Sudah bekerja di Jakarta pun, belum tentu sukses. Pendapatan yang disandingkan dengan biaya hidup harus dilihat secara komprehensif. Berapa yang bisa ditabung? Jangan-jangan, semua habis untuk gaya hidup.

Magnet lain

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun