Eksistensi komunitas tentu dilihat dari kegiatannya dan kegiatan itu kemungkinan besar semakin banyak dilihat jika dibagikan melalui media sosial. Media sosial memegang peranan penting dan untuk itulah perlu dibangun sebaik mungkin.
Barangkali sebagian pembaca sudah ada yang tahu bahwa saya adalah pendiri Pulpen (Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana). Boleh pula ada yang baru tahu ketika membaca ini. Saya akan bercerita keadaan Pulpen sampai detik ini.
Agak sulit rasanya bagi saya untuk membahas Pulpen jika belum membabar @cerpen_sastra. Ya, @cerpen_sastra merupakan akun IG yang saya dirikan pada Selasa, 14 Maret 2023. Sekarang berumur 2 bulan 11 hari.
Akun tersebut memiliki pengikut berjumlah 1.193 terdiri dari pribadi-pribadi yang akrab dengan dunia tulis-menulis (penulis, sastrawan, jurnalis, editor, redaktur, ilustrator, penerbit, pembaca cerpen, dan khususnya cerpenis yang kerap mengirim cerpennya ke surat kabar). Akun telah menjangkau kurang lebih 8.900 akun dalam 30 hari terakhir.
Fokus konten akun adalah sebagai media publikasi cerpen digital dan memiliki visi: membantu menenarkan nama para cerpenis yang menang sayembara melalui IG. Ya, kegiatan utama adalah sayembara cerpen setiap Minggu dengan honor 100k untuk 1 pemenang.
Melihat perjalanannya, saya berinisiasi membuat yang sama, tetapi khusus Kompasianer. Kebetulan saya di Kompasiana menekuni dunia cerpen dan tampaknya dinominasikan oleh Kompasianer sebagai nomine terbaik fiksi juga lantaran serba-serbi tulisan seputar cerpen.
Jadi, saya pikir, jika saya bangun komunitas yang fokus cerpen dan tetek bengeknya, barangkali ada Kompasianer yang mau bergabung. Gayung bersambut, sampai sekarang sudah 276 keluarga Pulpen di Kompasiana. Sebutan khususnya, Pulpeners.
Saya tindaklanjutilah dengan membuat IG-nya, @pulpenkompasiana, berdiri 10 April 2023 (umurnya baru 1 bulan 12 hari). Pengikutnya berjumlah 315, rata-rata Kompasianer dan para penulis. Per sekarang, akun sudah menjangkau kurang lebih 2.400 akun dalam 30 hari terakhir.