Hari ini saya senang sekali. Dengan tak sengaja menyibak kembali tulisan setahun silam, mata saya langsung berbinar dan terpaku beberapa saat menatap jumlah pembaca dua tulisan saya.
Judul tulisan itu biasa saja. Tampak baku dan tidak mengandung clickbait. Ya, isinya benar-benar hasil belajar saya dalam menganalisis cerpen para pengarang besar yang terbit di Kompas.
Tulisan itu pun hanya dibagikan di medsos Kompasiana dan medsos saya (kalau tidak salah ingat). Tulisan "Ragam Pembuka Cerpen yang Menarik" telah terbaca oleh kurang lebih 16 ribuan mata.
Sementara itu, Ragam Penutup Cerpen yang Menarik meraup 11 ribuan pembaca. Total 27 ribuan. Senang dong saya? Tulisan yang tidak umum dan tidak aktual, tapi berhasil menyedot banyak pembaca (dengan upaya minim saya).
Ini tentu membangkitkan semangat. Proses kreatif saya (semoga) berhasil menolong pembaca dalam mendalami penulisan cerpen. Saya pun sampai detik ini masih belum berhenti belajar.
Saya lebih senang lagi karena itu saya anggap amal bakti saya. Jujur, penulis fiksi tak bisa berharap banyak dari K-Rewards. Kalau saja itu motif saya menulis, udah jauh lama saya hengkang dari Kompasiana.
Setahun kemarin memang saya sengaja off. Ada kejenuhan menulis. Orang paling idealis menulis pun pasti merasakan. Lebih baik rehat.
Demikianlah cerita singkat saya yang pada intinya hendak berbagi kebahagiaan. Biar tulisan ini tak sekadar curhat, silakan bagi yang berminat mendalami cerpen, kali-kali saja catatan lengkap proses kreatif saya berikut dapat membantu. Salam.
Saya Ikhlas Berbagi Ilmu-ilmu Cerpen ini
...
Jakarta
12 Februari 2023