Diberitakan dari situs kemenpppa.go.id, faktor-faktor penyebab kekerasan fisik dan/atau seksual (KDRT) terhadap perempuan yang dilakukan oleh pasangan adalah faktor individu, pasangan, sosial budaya, dan ekonomi.
Khusus faktor pasangan, perempuan yang suaminya memiliki pasangan lain beresiko 1,34 kali lebih besar mengalami kekerasan fisik dan/atau seksual dibanding perempuan yang suaminya tidak mempunyai istri/pasangan lain.
Begitu juga dengan perempuan yang suaminya berselingkuh dengan perempuan lain, cenderung mengalami kekerasan fisik dan/atau seksual 2,48 kali lebih besar dibandingkan dengan yang tidak berselingkuh.
Kasus wanita idaman lain -- pun tidak menutup kemungkinan pria lain -- sebagai penyebab KDRT digambarkan telak dalam cerpen "Apa Kata Kuncinya" karya Eko Triono, terbit di Kompas, 2 Januari 2022.
Pernahkah Anda menghitung berapa lama waktu yang Anda habiskan bersama ponsel khususnya untuk keperluan komunikasi? Bisa via media sosial, aplikasi perpesanan, atau telepon langsung.
Berapa banyak nomor telepon yang terdapat dalam daftar kontak Anda? Berapa banyak pula di antaranya yang ditulis dengan nama terang pemilik nomor secara jujur?
Adakah nama-nama inisial yang aneh? Adakah sosok seseorang yang sedang disembunyikan? Jikalau sudah berpasangan, adakah nomor yang tidak ingin diketahui pasangan lantaran alasan tertentu?
Kenyataan bahwa sebagian waktu, pemikiran, dan perasaan dalam hidup manusia dihabiskan di dunia maya diceritakan secara gamblang lewat hidup keluarga Marzuki (baca cerpen "Apa Kata Kuncinya").
"Mereka satu rumah, tapi ada penghuni lain dalam rumah itu yang tidak mereka kenali, yang lebih sering berbicara dengan anaknya," kata teman Marzuki, pada Sabtu sore, "dan itu bukan jin, bukan iblis."
Demikianlah pengantar cerpen. Agaknya Eko Triono ingin sedikit memancing kita ke dunia gaib, tapi jika membaca lebih dalam, itu soal pribadi lain dalam ponsel anak dari Marzuki.