Bagaimana cara Anda menulis singkatan dari sarjana pendidikan? Apakah S.PD, S.PD., S.Pd, S.P.d., atau S.Pd.? Tenang, saya tidak bermaksud mengetes Anda.
Saya awalnya bingung. Oleh sebab itu, saya baca Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Mari belajar bersama.
Rasa-rasanya tidak ada orang yang tidak suka jika penulisan namanya diikuti dengan gelar. Sebagian orang berusaha sekolah tinggi-tinggi untuk memperoleh banyak gelar. Selain itu, ada karena faktor keturunan, sudah punya gelar. Sebab pencapaian dalam hal agama pun ada.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), salah satu arti kata gelar:
n     sebutan kehormatan, kebangsawanan, atau kesarjanaan yang biasanya ditambahkan pada nama orang seperti raden, tengku, doktor, sarjana ekonomi
n     nama tambahan sesudah nikah atau setelah tua (sebagai kehormatan): ia diberi -- “Sutan”
n     julukan yang berhubungan dengan keadaan atau tabiat orang; sebutan: karena gendut, ia mendapat -- si gendut; ia mendapat -- “Srikandi” dari kawan-kawannya
Dalam PUEBI sebagaimana diatur pada Keputusan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 0321/I/BS.00.00/2021 tanggal 28 Juli 2021, tercatat ada empat gelar yang diatur penulisannya.
Gelar kehormatan seperti yang mulia dan baginda. Gelar keturunan di antaranya mahaputra dan pangeran. Gelar keagamaan misalnya pendeta dan haji. Gelar akademik dengan contoh sarjana, magister, dan doktor berikut segala bidangnya.Â
Lantas, bagaimana penulisan mereka?