Barusan sebagian Kompasianer pasti menyaksikan penganugerahan penghargaan kepada para Kompasianer yang sudah terpilih kurang lebih seminggu lalu sebagai nomine.Â
Nomine bukanlah sembarang orang. Mereka diajukan para Kompasianer pendukung -- dengan berbagai pertimbangan -- dan diseleksi oleh Admin kurang lebih seputar karya yang konsisten dan menarik ditampilkan di Kompasiana sepanjang tahun 2021.
Saya dan para nomine lain mendapat tautan zoom untuk mengikuti secara langsung di luar Microsite Kompasianival. Dalam zoom, Bung David berusaha memecah suasana dengan membuka percakapan. Satu per satu nomine menyahut. Suasana mulai cair. Percakapan sembari menunggu pengumuman terjalin.
Setelah Pak Nurulloh memberi sambutan, tibalah saatnya kedua pembaca acara mengumumkan. Urutan pertama adalah Best in Citizen Journalism. Kedua dan ketiga adalah Best in Opinion dan Best in Spesific Interest. Best in Fiction menduduki urutan keempat.
Saya sebagai salah satu nomine kanal fiksi tentu tegang menunggu siapa yang menang. Saya tidak tahu, bagaimana perasaan nomine lain.Â
Ketika giliran tiba, keluarlah nama Pak Indra Rahadian.
Saya sebagai salah satu sahabat di grup Inspirasiana turut senang. Beliau dipandang Kompasianer bagus dalam karya fiksi tentang romansa dan percintaan. Saya betul-betul tidak menyangka Beliau juaranya.
Dalam tulisan ini, dengan tulus saya ucapkan banyak selamat untuk Pak Indra Rahadian. Semoga tetap menginspirasi lewat karya-karya fiksi.
Saya betul-betul bersyukur bahwa dalam ketidakberhasilan saya jadi pemenang, saya disadarkan bahwa tujuan berbagi semakin tercapai. Segala tulisan seputar karya fiksi dan proses kreatifnya benar-benar sempurna menjadi amalan bagi pembaca. Saya senang.
Terima kasih untuk semua Kompasianer yang telah mendukung saya. Semoga kita sehat selalu sehingga dapat jadi inspirasi dan terus berbagi bagi para pembaca.