Semisal: "Sayangi Kekasihmu Seperti Dirimu Sendiri".Â
Tidak berupa kejadian inti
Alangkah lebih baik judul cerpen bukan merupakan kejadian inti cerita. Masih sejalan dengan judul di atas, kejadian inti terbayang oleh pembaca seandainya judul cerpen: "Seorang Wanita yang Sedih Ditinggal Kekasihnya". Bandingkan dengan contoh: "Wanita yang Menangis Setiap Malam".
Nikmati perbedaan keduanya. Berapa pertanyaan yang lebih banyak timbul dari judul pertama dan kedua? Keduanya sama-sama sebagian besar menceritakan kesedihan.
Judul pertama lebih gamblang karena sebab kesedihan sudah diketahui pembaca, kendati cara kekasih itu meninggalkannya masih samar. Sementara judul kedua lebih samar dan mengundang lebih banyak pertanyaan. Tidak ada sebab akibat di sana.
Hal unik dari cerpen
Sepanjang kita menyelesaikan cerpen, nanti kita akan menemukan hal-hal unik yang memikat untuk dijadikan judul. Nikmati benar alur penceritaan, pemilihan kata-kata, dan penekanan emosi.
Mana yang paling unik dan dirasa aneh, pilih sebagai judul. Seperti judul: "Wanita yang Menangis Setiap Malam". Ini tentu lebih unik, karena meskipun kita tahu menangis adalah hal wajar, mengapa hanya setiap malam ia menangis?
Apa yang menyebabkan ia menangis? Apakah ia terus menangis sampai selamanya pada setiap malam? Tidak adakah pekerjaan lain baginya setiap malam selain menangis?
Pada intinya...
Dalam beberapa kata yang menyajikan judul, itu sebaiknya mampu mengundang lebih banyak pertanyaan pembaca. Kejadian tidak biasa dan di luar nalar lebih memikat.