Penambahan bayi hewan akan menyebabkan pemelihara wajib memperluas kandang atau lokasi kekuasaan hewan. Jika semula hanya satu, disediakan lagi dua atau tiga khusus bayi.
Diantisipasi pula perubahan ukuran kandang jika nanti mereka besar. Tambahnya kandang menuntut adanya lokasi lebih luas dalam rumah yang tergunakan. Rumah kita sudahkah luas? Adakah kita tidak keberatan lebih banyak tempat dipakai untuk hewan?
Kemampuan finansial dalam membiayai
Searah dengan pertambahan hewan, pasti akan bertambah pengeluaran untuk ongkos perawatan. Mulai dari membeli makanan, menyuntikkan vaksin, membeli obat jika sakit, biaya pembersihan kandang, dan seterusnya.
Ini tidak sedikit. Kita harus rela, uang yang dapat digunakan untuk hal lain menjadi tergunakan untuk memelihara. Sebelum lebih jauh, apakah kita memang punya uang lebih?
Ketelitian dalam memelihara
Ketiga adalah soal perhatian. Semakin banyak hewan, semakin sering pula kita seyogianya memperhatikan. Bila dulu cukup mengamati kedua induk, sekarang harus melihat satu demi satu anaknya.
Kondisi kesehatan tiap-tiap hewan juga disaksikan benar. Waktu kita lebih banyak terpakai. Kita jadi lebih kurang bebas untuk meninggalkan rumah karena khawatir bayi-bayi yang butuh lebih banyak perhatian terjadi apa-apa. Kendati, sudah ada induk betina.
Sejatinya, hewan peliharaan tidak sendirian
Jika menghadirkan hewan beda jenis kelamin bukan karena pemenuhan kebutuhan biologis, tetapi lebih kepada didasarkan untuk menemani sang hewan agar tidak sendirian, sebetulnya hewan itu dari awal tidak sendirian.
Kendati tidak ada makhluk sejenis, dalam komitmen memelihara, kita sudah menyatakan diri menjadi teman sebaik-baiknya baginya. Menemani setiap hari dan berkomunikasi dengannya.