Di balik presentasi yang memukau, penyaji presentasi yang andal, jangan pernah lupakan peran asisten sorot!
Semua orang tentu ingin ketika presentasi memberikan hasil maksimal. Penyajian paparan lewat berbagai aplikasi -- semisal Microsoft Powerpoint --Â dikreasikan semenarik mungkin.Â
Poin-poin utama atas pesan yang hendak disampaikan terbaca jelas, baik lewat pengaturan jenis, besar, maupun letak huruf. Sejauh dapat sekali pandang langsung tersimak tanpa terganggu.
Dilengkapi pula dengan narasi singkat sebagai penjelas. Untuk menimbulkan daya pikat dan agar penonton tidak bosan, ada penyertaan animasi beserta pemilihan warnanya yang tepat.
Semua diatur sedemikian rupa dan dipaparkan oleh penyaji seapik mungkin. Terkadang, penyaji bersangkutan perlu latihan bicara di depan cermin agar terbiasa. Jam terbang berpengaruh di sini.
Menatap mata banyak orang tidaklah mudah. Ada rasa grogi yang harus diatasi. Belum lagi menjawab pertanyaan penonton atas paparannya. Mental kuat, pikiran cerdas, sekaligus kemampuan berkomunikasi yang bagus merupakan modal utama.
Presentasi sudah siap. Penyaji presentasi telah mantap. Ada satu lagi yang perlu kita perhatikan. Peran ini sering diabaikan, karena ketakjuban penonton terserap semua ke penyaji. Dialah asrot. Akronim dari asisten sorot.
Keberadaan asrot
Sudah lazim di kantor-kantor, asrot mendampingi penyaji. Namanya juga asisten. Bila bos, biasanya bawahan yang dipercayanya yang bertugas.
Asrot akan duduk di ujung ruangan, sementara penyaji kebanyakan berdiri mendekati tembok atau layar yang tertembak sinar paparan dari LCD.