Selintas tebersit beberapa pertanyaan. Apa iya, menjaga makanan harus dilakukan hanya ketika telah memasuki usia kepala tiga? Apa iya, anak berumur dua puluhan dan belasan boleh bebas begitu saja menyantap segala makanan? Apa iya, sakit kebanyakan orangtua seperti diabetes tidak bisa menyerang anak muda?
Penyakit tidak memandang umur
Dari kesehatan.kontan.co.id, diabetes sebagai penyakit kebanyakan orangtua bisa dialami oleh anak muda. Penyakit ini tidak memandang umur. Berikut kutipannya:
Penyakit diabetes merupakan salah satu penyakit yang banyak dialami orangtua di Indonesia. Namun, belakangan ini penyakit yang biasanya menyerang kalangan usia 50 tahun ke atas ini juga dialami usia di bawahnya, bahkan tak jarang ada anak muda yang terkena.
“Saat ini, banyak juga pasien diabetes dengan usia muda. Ini disebabkan oleh gaya hidup, seperti makan terlalu banyak dan kurang olahraga," ujar Maria Saleh yang merupakan lulusan fakultas kedokteran Universitas Indonesia dan Melbourne University.
Penyakit jantung pun sama. Ini dapat menyerang beragam usia. Tidak memandang jenis kelamin pula. Berdasarkan alodokter, dituliskan:
Setidaknya ada 15 dari 1.000 orang atau lebih kurang 2,7 juta penduduk Indonesia yang menderita kondisi ini (penyakit jantung). Sebagian dari jumlah penderita penyakit jantung tersebut adalah orang dewasa muda yang masih produktif.
Meningkatnya jumlah kasus penyakit jantung pada kelompok dewasa muda disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari pola makan tidak sehat, jarang olahraga, kebiasaan merokok, hingga penyakit tertentu seperti kolesterol tinggi, obesitas, hipertensi, dan diabetes.
Dapat dirangkum, kedua penyakit mengerikan itu salah satu sebabnya adalah pola makan tidak sehat.Â
Jadi, apakah menjaga makanan dengan maksud agar tetap sehat dan terhindar dari penyakit baru mendapat perhatian lebih saat memasuki usia tiga puluh tahunan?
Saya berpendapat tidak...