Hari ini baru saja saya menjadwal ulang tiket perjalanan dinas menggunakan kereta api ke Yogyakarta, oleh sebab keadaan serba memerah di beberapa tempat, termasuk satu dua kabupaten di provinsi Yogyakarta.
Tiket itu telah saya beli jauh-jauh hari. Telah lama pula terbayang di benak, rasa kuliner khas Yogyakarta yang selalu memanggil-manggil lidah dengan kenangan lezatnya.
Siapa yang tidak tahu Gudeg? Makanan yang terbuat dari buah nangka muda dimasak dengan bumbu dan santan, sampai berwarna cokelat pekat. Semakin menginap, konon rasanya semakin umami.
Sebagai teman gudeg, ada sambal krecek, ayam opor, tahu dan tempe bacem, termasuk telur pindang. Semuanya meletus di lidah, menciptakan kekayaan rasa yang kerap membuat ketagihan. Terutama para pecinta rasa manis.
Telur pindang...
Berhubung akhir-akhir ini sering bekerja dari rumah dan guna mengisi waktu luang yang ada, saya memutuskan memasak sebuah makanan untuk mengobati kerinduan akan Yogyakarta.
Sejatinya sebagai persiapan menyambut dinas. Tetapi, karena gagal, akhirnya saya nikmati saja sebagai pengobat rindu. Telur pindang. Sajian telur yang sehat dan lezat, berwarna kecokelatan dan pekat di luarnya.
Jika dibelah, bagian telur putih yang telah direbus akan sedikit ikut berwarna cokelat. Membuatnya pun tidak sulit. Tidak banyak bahan-bahan yang dibutuhkan. Bisa dicari lewat tukang sayur yang lewat di jalanan. Tidak perlu sampai ke pasar.
Mari kita coba membuatnya. Berikut bahan-bahan yang perlu disiapkan:
6 butir telur ayam
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!