Seorang lelaki membuka ponsel dan mengakses situs blog kesukaannya, Kompasiana. Matanya seketika berbinar-binar. Ada rasa senang menyelimuti hatinya.
Artikelnya muncul di halaman muka dan terpampang lumayan lebar. Ia tidak menyangka, akhirnya artikelnya yang ditulis dua hari lalu menyabet Artikel Utama (AU).
Siapa penulis yang tidak ingin artikelnya muncul dan menyabet gelar AU? Siapa yang tidak bangga artikelnya boleh menginspirasi dan memberi pencerahan pada lebih banyak orang?
Siapa Kompasianer yang tidak suka artikelnya bahkan muncul di halaman Kompas.com? Siapa yang sedikit pun tidak berharap akan hal-hal itu? Saya kira tidak ada. Meskipun ada, tidak banyak.
Selain nilai tertinggi, terpopuler, dan menyabet featured, AU menjadi incaran sebagian besar Kompasianer. Ini merupakan hak prerogatif Admin yang para Kompasianer sendiri tidak tahu tepat bagaimana cara penilaiannya.
Kendati begitu, tetap saja Kompasianer berharap. Saya pribadi -- tidak munafik -- di antara sekian banyak tujuan menulis (curhat, ingin bermanfaat, mencurahkan isi pikiran, dan lainnya), menyertakan target AU dalam setiap tulisan saya.
Saya menulis sebaik dan sebisa mungkin, dengan terus belajar dan memperhatikan tulisan-tulisan saya yang tersematkan AU. Selain itu, belajar pula dari para Kompasianer yang langganan AU.
Saya rumuskan ada enam kiat yang bila dipraktikkan mungkin bisa menembus AU di Kompasiana. Silakan disimak, mana tahu bermanfaat.
Perbanyak baca AU
Jika seseorang hendak menjadi guru, ia akan belajar dari seorang guru, tentang bagaimana mendidik murid, cara mengajar yang baik, mengembangkan potensi siswa, dan lainnya.