Sepasang mempelai berdiri dengan gagah dan mewah di atas panggung. Kedua orangtuanya tidak kalah megah. Mereka sibuk melayani tamu undangan yang hadir berjibun jumlahnya. Sesekali berhenti untuk berfoto bersama.
"Bapak dan Ibu, Hadirin yang terhormat. Melengkapi kebahagiaan kita, silakan menikmati hidangan yang tersedia!" seru seorang pembawa acara. Tutup dan tudung saji dibuka. Sebagian tamu berkerumun di meja prasmanan.
Kapan terakhir Anda mendatangi pesta pernikahan? Pesta yang didatangi banyak orang tanpa takut tertular Covid-19. Pasti sudah lama ya? Sama. Saya juga begitu.
Keadaan terkini memaksa sebagian pernikahan dilangsungkan virtual. Dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Tanpa ada kumpulan orang. Semua menyaksikan lewat gawai.
Pasti kita merasa ada yang hilang. Tidak ada lelaki ganteng dan wanita tampan. Tidak ada busana-busana keren dan memikat mata. Tidak ada tegur sapa antarorang. Tidak ada dekorasi menarik yang langsung dirasakan. Tidak ada pula sajian musik dan senandung lagu yang merdu, romantis, dan mengasyikkan.
Jika ada pun, terasa kurang, karena tertampil di dunia maya. Apalagi makan makanan pesta. Sebagian orang sangat suka saat itu. Rela mengantre demi santapan lezat. Ya, saya rasa semua mempelai ingin menjamu tamunya dengan makanan senikmat mungkin.
Biasanya, selain menu prasmanan yang standarnya terdiri dari nasi, lauk-pauk, sayur, dan kerupuk, ada pula tenda-tenda kecil di sekitarnya, yang juga menyajikan menu tidak kalah nikmat.
Sate kambing, kambing guling, es krim, soto, siomai, bakso, mi ayam, dan lain sebagainya, lengkap dengan cita rasa restoran. Saya dan mungkin Anda, dalam menikmatinya, tergolong ke tiga tipe berikut.
Ambil sekaligus banyak
Tipe ini suka membawa piringnya dalam keadaan penuh, seusai mengantre di meja prasmanan. Segala menu disikat. Tampilan porsinya seperti orang habis bekerja keras. Bertumpuk-tumpuk layaknya gunung. Banyak energi yang perlu diganti. Ditengarai sebabnya:
- Makanannya begitu enak. Rasanya cocok di lidah. Apalagi, salah satu menu adalah makanan favorit. Tentu, biasanya orang sering mengambil porsi banyak untuk menu yang disukainya.
- Takut kehabisan menu. Hal ini disebabkan tamunya terlalu banyak. Terus berdatangan silih berganti. Masing-masing membawa keluarga besar. Sementara persediaan makanan terbatas. Maka dari itu, ambillah sekalian banyak, agar tidak kehabisan oleh orang-orang.
- Jarang makan enak. Hanya pada momen-momen tertentu, lidah benar-benar bisa berpesta. Keterbatasan menu di rumah terobati dengan lezatnya makanan di pesta.