Koleksi dasi saya
Saya memiliki dasi cukup banyak. Beraneka warna dan motif. Kemunculannya pun punya berbagai latar belakang. Ada yang sengaja saya beli sendiri. Ada yang saya terima sebagai hadiah dari teman. Ada pula warisan ayah.
Ada dasi polos ungu (sebelah kiri pada gambar). Ada pula polos berwarna merah menyala. Motif garis-garis miring sedikit hitam dan abu-abu pun ada. Ada tiga dasi lainnya yang punya kenangan mendalam di hidup saya.
Pertama, dasi kuning keemasan dengan motif seperti kulit ular. Ada taburan kerlap-kerlip yang mengilat pada permukaan dasi. Di depan simpul, ada berlian-berlianan. Menambah cemerlang jika disorot lampu.
Saya ingat, dasi ini saya gunakan saat tampil sebagai penyanyi pada suatu pesta. Ketika itu, rekan bernyanyi saya, para wanita memakai gaun yang bling-bling. Maka dari itu, saya cari dasi yang mewah dan bling-bling pula.
Yang kedua, sebetulnya agak geli bagi saya masalah warnanya. Merah muda kesukaan sebagian besar wanita. Saya seumur hidup paling menghindari mengenakan apa pun berwarna ini.
Tetapi, apa daya. Saat itu, saya sedang menjadi anggota panitia dari suatu acara. Rekan panitia wanita mengenakan busana berwarna merah muda menyala. Sudah tentu, dasi saya agar lebih serasi, disamakan warnanya. Ya, waktu itu malu saya pendam dalam-dalam.
Terakhir, dasi hitam bergambar salib. Dasi ini termasuk sering saya gunakan saat pelayanan mimbar di gereja. Karena motifnya pas dan bahannya lembut, berkali-kali dasi ini menghiasi kemeja saya.
Cara memakai dasi
Meskipun dasi identik sebagai aksesori lelaki, tidak semua lelaki bisa mengenakan dasi sendiri. Percayalah! Sepanjang pengalaman saya melihat teman-teman memakai dasi, banyak yang dipakaikan istrinya. Istri mereka lebih piawai membuat simpul. Atau, jangan-jangan, memang sengaja supaya lebih mesra? Hahaha...
Saya sendiri tidak langsung bisa memakai dasi. Saya belajar dari Youtube. Bagaimana meletakkan ujung dasi besar dan kecil di sisi kanan atau kiri leher, melilitkan ujung kecil pada kerah leher, memasukkan ujung besar pada lubang hasil lilitan, sampai ujung kecil berada benar di belakang ujung besar. Sepanjang-panjang sisa ujung kecil adalah sebaiknya tidak boleh melebihi tanda di balik dasi (agar dasi tampak tidak kependekan).