Mengutip seluruhnya dari Kompas, terdapat data:
Sementara data olahan Asosiasi Pengguna Jasa dan Internet Indonesia (APJII) selama 2012-2018 juga menunjukkan, pengguna internet Indonesia terus bertambah. Kenaikan tertinggi terjadi pada 2014 ketika layanan 4G masuk ke Indonesia.Â
Angkanya mencapai 50,6 persen. Setelahnya, kenaikan mencapai rata-rata 8-10 persen per tahun. Hingga data terakhir menunjukkan, 143,26 juta (54,7 persen) dari total populasi Indonesia (262 juta) menggunakan internet. 50,8 persen masyarakat mengakses internet menggunakan smartphone atau tablet.
Begitu konsisten peningkatan pengguna internet. Semakin tahun semakin bertambah. Lebih dari setengah populasi masyarakat Indonesia menggunakan internet. Sebagian besar lewat ponsel pintar atau tablet.
Dalam penerapannya, sering kita terlewat suka sehingga menjadi candu. Ponsel sudah menjadi pribadi, bahkan mungkin bisa mengalahkan kesenangan kita terhadap keluarga dekat, semisal istri, suami, atau anak-anak.
Plus minus gawai dan dunia maya
Praktis
Kesenangan dapat diperoleh secepat mungkin, tidak butuh waktu lama untuk persiapan, melalui gawai. Hanya dalam genggaman, kita alihkan pandangan pada layar, bisa terhibur.
Dalam ruangan sempit, setiap saat, selalu tersedia hiburan. Cukup menjaga baterai gawai masih ada, bermodal paket internet, tinggal geser dan sentuh, kebahagiaan tersedia.
Semua serba ada
Kita mau cari tontonan apa? Kita mau pilih permainan daring apa? Kita mau belajar informasi berita dari mana? Semua disediakan gawai. Bagi pecinta horor, bisa menonton film horor tanpa harus mencari setan di pohon.