Yang aku heran, Yang, teman-temanku itu punya hobi sama seperti kita. Suka membaca dan menulis. Ketika aku masuk kamar Susi, kutemukan banyak novel dan kumpulan cerpen tertumpuk di meja belajarnya.
Hahaha... Seperti sebuah kebetulan ya, Yang. Kami pun bertukar novel. Lumayan, jadi tidak harus beli baru.
Oh iya, kamu juga tetap semangat ya di sana. Jaga kesehatan. Jangan sampai tergoda wanita lain. Fokus kuliah. Aku di sini tetap menjaga cinta kita. Aku rindu padamu, Randi.
***
Lelaki itu mengerjapkan mata berkali-kali. Dibacanya kata demi kata, dipastikan takada yang salah. Awal hingga akhir surat dicermati. Tiba-tiba, tangan kanannya mengambil sebuah gunting di depan meja.
Diguntingnya surat itu kecil-kecil. Lalu, serpihan-serpihannya dibakar dengan api dari puntung rokoknya. Abunya ditiup jauh-jauh bersama angin malam itu.
"Siapa Randi? Namaku kan Budi!!"
***
Jakarta
20 Desember 2020
Sang Babu Rakyat