...Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
Demikianlah butir ketiga dari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, selain pengakuan tumpah darah satu dan berbangsa satu. Sumpah yang diputuskan oleh rapat para pemuda Indonesia, 92 tahun silam (tepat 28 Oktober 2020 ini).
Berdasarkan sumber, rapat dihadiri oleh Jong Java, Jong Soematra (Pemoeda Soematra), Pemoeda Indonesia, Sekar Roekoen, Jong Islamieten, Jong Batak Bond, Jong Celebes, Pemoeda Kaoem Betawi, dan Perhimpoenan Peladjar Indonesia. Mereka berasal dari beragam daerah, dengan beragam bahasa yang berbeda.
Dalam sumpah, takada yang mengedepankan bahasa daerah masing-masing. Semua sepakat menjunjung bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Kendati terjadi sudah lama, sumpah tersebut sangat dan akan selalu relevan bagi kita, warga negara Indonesia.
Bahasa Indonesia di antara bahasa lainnya
Dari wawancara santai yang pernah kulakukan dengan beberapa teman dan pengalaman sendiri, ditemukan kesimpulan bahwa bahasa Indonesia lebih sulit dipelajari daripada bahasa asing. Tolok ukurnya gampang. Lihat saja mata pelajaran (matpel) bahasa Indonesia dalam ujian nasional.Â
Mereka sepakat mengatakan, sangat sulit memperoleh nilai 100 untuk matpel Bahasa Indonesia. Kendati sulit, kita tidak susah payah juga kan belajarnya? Wkakakak...
Selain itu, bahasa Indonesia juga tersaingi penggunaannya dengan hadirnya bahasa gaul. Memang, kita tidak bisa melarang penggunaan bahasa gaul dalam percakapan sehari-hari.Â
Rata-rata, orang akan berbahasa Indonesia baik dan benar, bila bercakap sopan dengan orang lebih tua atau tidak dikenal. Selebihnya, dengan teman dekat, bahasa gaul tidak terhindarkan.
Terkait Bahasa Indonesia dalam ngeblog