Aku berjalan. Sengaja berjalan. Kendati bisa berlari, aku memilih tetap berjalan. Kuperhatikan di setiap langkah ada kehidupan.
Orang-orang yang tidak sabar mulai menceramahiku.
"Mengapa kamu tidak berlari, nanti kamu tertinggal sendiri!"
Mereka memaksakan kecepatan waktu kepadaku.
Atasnya, aku tutup telinga. Berpikir seolah-olah takada yang berkata, hanya semilir angin yang sedang bersuara. Mereka, tidak tahu apa-apa.
Ini hidupku, takada yang berhak mengaturku. Kecuali aku.
...
Jakarta
3 Oktober 2020
Sang Babu Rakyat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H