Adakah sebagian Anda ingin memiliki banyak pengikut?
Fenomena menjadi dan punya pengikut sangat lazim ditemui ketika bermedia sosial (medsos). Rata-rata semua medsos memberikan fitur ini. Bisa dilihat di profil akun masing-masing.
Instagram dengan followers dan following, youtube dengan subscribers, dan facebook dengan friends. Kendati namanya berbeda, intinya sama. Mengikuti dan punya pengikut. Tak terkecuali pula, platform blogging Kompasiana.
Di salah satu medsos, pernah kutemukan ada iklan yang menjual pengikut. Dalam batasan jumlah tertentu, dikenakan harga yang harus dibayar. Entah betul atau tidak, aku tak tahu karena tak pernah menggunakan. Ternyata, jumlah pengikut bisa dijadikan ladang usaha juga ya, hehehe...
Kalau akun artis kenamaan, sudah tentu pengikutnya banyak. Para penggemar tetap setia mengikuti, kendati mereka berpindah dari televisi ke medsos.Â
Aku sendiri hanya punya sedikit pengikut dan mengikuti sedikit akun. Ya maklum, bukan artis, hehehe.... Selama pengalaman bermedsos, setidaknya aku mencium beberapa motif orang-orang melakukannya.
Terinspirasi
Ada orang yang memutuskan mengikuti akun karena terinspirasi oleh pemiliknya. Kagum akan karya, prestasi, pemikiran, dan lainnya. Pengikut merasa mendapatkan manfaat dan tercerahkan.
Menghibur
Untuk motif ini, biasanya yang diikuti adalah akun komedi. Bukan akun pribadi, tetapi akun yang dikelola hanya untuk menyajikan cuplikan video atau gambar bermuatan bahan tertawaan. Kadang juga, mentertawakan orang.