[caption id="attachment_356108" align="aligncenter" width="590" caption="sumber gambar: http://mithunonthe.net/wp-content/uploads/2010/07/reebok-its-football-not-soccer-tshirt-navyblue-closeup.jpg"][/caption]
“It’s football not soccer!”. Demikian frase yang digunakan sebagai tagline untuk perang perbedaan istilah yang sudah meletus sejak tahun 1900-an namun tak kunjung usai sampai hari ini. Inggris menganggap “football” adalah istilah terbaik untuk menyebut olahraga sepakbola. Namun Amerika Serikat bersikeras bahwa istilah yang tepat adalah “soccer”. Sebagai negara peramu konsep sepakbola, emosi orang-orang Inggris selalu meletup jika mendengar kata “soccer”. Mereka menganggap itu adalah kata yang tidak jelas asal usulnya dan sebuah kesalahan besar menamainya demikian.
“Sudah berkali-kali saya berbicara dengan orang-orang Amerika, namun mereka tak pernah mengerti bahwa tidak ada olahraga yang bernama ‘soccer’. Ingin rasanya membenturkan kepala mereka ke tembok agar mengerti bahwa ‘soccer’ untuk menamai sepakbola adalah salah! Silakan jika mereka punya ‘football’ versi sendiri. Tapi jangan sekali-kali menyebut sepakbola kami dengan ‘soccer’!” tulis Daniel Gooch berapi-api di Bleacher Report (media Inggris) pada Maret 2010 silam.
Benarkah “football” adalah satu-satunya kata yang tepat untuk mendefinisikan olahraga terpopuler di dunia tersebut? Lalu darimana asal usul istilah “soccer” yang dipopulerkan oleh Amerika Serikat?
Sejarah munculnya “football” di Inggris
Sebagian besar negara di dunia setuju menggunakan “football” sebagai akar kata yang universal untuk merujuk ke olahraga sepakbola, meski ada penyesuaian bahasa di beberapa negara. Ambil contoh Brazil yang menyebutnya “futebol”. Spanyol serta Jerman menamainya dengan “futbal” dan “fussball”. Sementara “soccer” mayoritas hanya digunakan di Amerika Serikat dan Australia.
Kata “football” pertama kali terekam dalam bentuk tulisan pada tahun 1486 di Oxford English Dictionary. Namun jenis permainan bola sepak diketahui sudah mulai ada di Inggris sekitar tahun 1175. Adalah William Fitzstephen yang pertama kali menamai permainan tersebut “foot-ball” (dalam bahasa latin) saat melihat festival Shrove Tuesday di arena Mardi Gras, London. Saat itu sekelompok pemuda dari beberapa desa dikumpulkan dalam satu lapangan dan ramai-ramai menendang sebuah bola. Festival yang berlangsung sampai tahun 1477 tersebut diyakini bertujuan melatih kebugaran fisik para pemuda dari kalangan bawah agar siap untuk berperang.
Sekitar awal tahun 1800 “football” mulai merambah kaum terpelajar di Inggris yang sebelumnya hanya mengenal olahraga kriket dan berkuda. Sekolah-sekolah terbaik di Inggris seperti Eton, Harrow, Winchester, dan Rugby mulai memainkan “football” dengan aturan mereka masing-masing. Ada yang memainkannya hanya dengan kaki, namun ada juga yang sepenuhnya menggunakan tangan.
Pada tahun 1845, varian “football” yang menggunakan tangan resmi dibuat aturan tertulis oleh Rugby School, sebuah sekolah untuk kalangan aristokrat yang terletak di daerah Rugby, Warwickshire, Inggris. Tiga tahun berselang, pada 1848, University of Cambridge merilis Cambridge Rules sebagai aturan-aturan dasar pertama dalam varian “football” yang dimainkan dengan kaki. Dua aturan penting tersebut akhirnya memunculkan garis pembatas dan mengerucutkan definisi menjadi “rugby” dan “football”.
Sejak itulah semuanya menjadi lebih jelas dan teratur.Meski terkadang Rugby School masih menyebutnya “rugby football”, tapi tak mengapa karena sudah ada perbedaan dalam aturan dasar. Lagipula keduanya menjadi permainan favorit masyarakat Inggris sampai sekarang.
Banyak klub sepakbola bermunculan dari berbagai universitas, sekolah, dan daerah di Inggris pasca Cambridge Rules dirilis. Klub sepakbola profesional yang pertama kali terbentuk adalah Sheffield FC pada tahun 1857 (aturan Cambridge mewajibkan penggunaan “football club” atau disingkat “FC” di belakang nama setiap klub). Seiring perkembangan sepakbola yang begitu pesat, maka pada tahun 1863 London menjadi saksi lahirnya Association Football yang kemudian menjadi The Football Association (FA), otoritas sepakbola tertinggi di Inggris dan tertua di dunia. FA juga merilis aturan resmi sepakbola dengan mengadopsi Cambridge Rules. Sejak saat itu sampai sekarang, hanya aturan FA yang berlaku di sepakbola Inggris.
Sekadar tambahan, pada tahun 1871 terbentuk Rugby Football Union sebagai otoritas tertinggi yang menaungi klub-klub rugby di Inggris. Tujuan awalnya adalah membuat aturan-aturan terkini untuk rugby agar lebih spesifik dan lebih jauh berbeda dari sepakbola. Asosiasi rugby terpecah menjadi dua pada 1895 menjadi Rugby Union untuk level profesional dan Rugby League untuk level amatir.
Asal muasal kata “soccer”
Terbentuknya Rugby Union dan FA menimbulkan banyak konflik. Salah satunya konflik kultural yang diakibatkan oleh kebiasaan masyarakat Inggris membuat istilah slang baru dari kata-kata yang sudah ada. Contohnya adalah dengan menghilangkan beberapa huruf terakhir dalam sebuah kata dan menambahkan akhiran –er pada kata tersebut. Mereka menyebut rugby dengan “rugger” dan menamai ulang football menjadi “socker” – “soc” diambil dari kata 'association' dalam “Football Association”.
Kata “socker” diubah menjadi “soccer” oleh The New York Times edisi November 1905 untuk mendefinisikan sepakbola karena “football” dalam konteks Amerika Serikat berarti American Football – olahraga absurd dimana seluruh pemainnya menggunakan helm dan bergulat di lapangan memperebutkan sebuah benda berbentuk oval yang mereka sebut bola.
New York Times sudah diperingatkan untuk tidak menggunakan “socker” atau “soccer” melalui surat pembaca karena istilah tersebut tidak berarti apa-apa dan tidak pernah digunakan secara resmi oleh media manapun di Inggris untuk mendefinisikan sepakbola.
Siapa yang salah?
Baik Inggris maupun Amerika Serikat menanggung beban kesalahan yang sama atas kisruh perbedaan istilah yang mendarah daging ini. Inggris, karena kebiasaan masyarakatnya, secara tak sengaja memunculkan istilah “socker” yang kemudian dipopulerkan oleh Amerika Serikat. Keadaan diperparah oleh arogansi Negeri Paman Sam yang enggan turut menggunakan “football” sebagai kata yang mendefinisikan sepakbola.
Padahal American Football mengadopsi Gaelic Football asal Irlandia. Demikian mestinya Amerika Serikat menggunakan “football” bukan “soccer” karena Irlandia sendiri pun menggunakan “football” untuk mendefinisikan sepakbola. Lagipula, American Football baru populer dan berkompetisi resmi sejak tahun 1920 berabad-abad setelah Inggris menemukan “football”. Saat itu belum terlambat seharusnya bagi AS untuk mengubah istilah.
Pada akhirnya semua kembali ke pilihan masing-masing. Tapi para penggemar sepakbola bisa memahami mengapa lebih banyak negara yang memilih “football” ketimbang “soccer” (termasuk FIFA). Dasar pemikirannya sangat sederhana namun masuk akal: siapa sih yang mau menggunakan istilah yang dipopulerkan oleh negara awam sepakbola?
Adidaya jelas bukan segalanya. It’s football not soccer for God’s sake!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H