Nasabnya dari Aceh, tapi nasibnya terdampar ratusan kilometer dari asalnya. Dari bahan sampai cara pembuatan dan penyajiannya sama. Oleh karenanya cita rasanya juga tak berbeda... Meski tempatnya nun jauh di sana, seperti diajak kembali  bercengkrama bersenda gurau di kedai kupi dekat masjid selepas subuh... Â
Jadi ingat cerita tentang nasab dan nasib yang tak selamanya singkron. Seperti Kan"an putra nabi Nuh AS yang meski anak seorang nabi, tak mendapat hidayah. Bahkan Nabi Nuh tak kuasa memohon ampunan Allah untuknya.
Sementara Durrah binti Abu Lahab yang ayahnya bahkan tertulis dalam surat Al Lahab sebagai orang yang dilaknat Allah SWT, mendapat hidayah dan menjadi pengikut Rasulullah yang Solehah.
Sungguh hanya Allah yang mampu membolak-balikan hati manusia... Tetapkanlah kami pada agamaMu, sempatkanlah kami bertobat sebelum ajal, dan jadikanlah kami orang-orang yang Husnul khotimah... Aamiin YRA.
__
*Jangan takabur dan jangan berputus asa karena nasab.