Kalau jelas terbukti bahwa perilaku higiene sanitasi mempengaruhi pertumbuhan anak-anak baik fisik maupun kemampuan berfikir, lalu bagaimana hubungan perilaku higiene sanitasi dengan kanker serviks. Beberapa pokok-pokok informasi yang diperoleh dari pemberitaan online diantaranya adalah:
- Kanker serviks adalah salah satu KANKER MENULAR yang telah diketahui penyebabnya. Human Papilloma Virus (HPV) adalah pemicu utama munculnya kanker leher rahim. Virus ini dapat menyebar lewat kontak fisik misalnya seks tanpa pengaman atau lewat lingkungan yang tidak higienis.
- Kanker serviks tidak selalu lewat hubungan seksual. Meski 85% penularan akibat hubungan seks namun masih ada 15% penularannya diluar hubungan seks termasuk lewat toilet umum yang tidak diketahui higienitasnya.
- Virus HPV dapat bertahan hidup 3 hari dengan menempel di meja, toilet, keran, atau tempat lain.
- Virus ini langsung berpindah sesaat setelah adanya kontak. Kalau jumlah virus banyak dan tubuh tidak punya antibodi memadai, kanker serviks akan menular.
- Bakteri HPV sulit ditumpas bahkan dengan alkohol tidak mati, hanya bisa mati dengan cairan klorin yang biasa ditemukan di produk pemutih.
Oleh sebab itu lebih baik mencegah! Meski tetap perlu dilakukan vaksin HPV untuk memastikan terbebas dari ancaman kanker serviks, namun tetap penting pencegahannya melalui perilaku higiene sanitasi yang baik terutama bagi yang belum divaksinasi. Menurut beberapa ahli tentang penularan penyakit, yang biasa dilakukan untuk memutus mata rantai penularan penyakit diantaranya:
- menjaga kebersihan jamban/toilet,
- membiasakan cuci tangan pakai sabun, serta
- memastikan air yang digunakan untuk membersihkan tidak tercemar, selain tentu saja
- tidak menggunakan pakaian seperti handuk dan pakaian dalam yang dipakai bergantian.
"Hal ini semakin mempertegas pentingnya Santun Berkelas (Sanitasi Tuntas Berkelanjutan dan Kerkualitas) baik dalam perilaku higiene sanitasi, termasuk diantaranya kualitas jamban dan tangki septik. Karena hal itu dapat menjadi sarana penularan penyakit dan pencemaran air yang digunakan untuk mandi dan mencuci." Demikian disampaiakan Laisa Wahanudin, ketua Program Managament Unit (PMU), Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) ketika dikonfirmasi tentang fakta ini. Â
Informasi tambahan tentang vaksinasi HPV:
- Dianjurkan bagi yang belum pernah melakukan hubungan seksual untuk vaksinasi HPV. Bagi yang sudah aktif melakukan hubungan seksual harus juga melakukan pap smear sebagai skrining.
- Vaksin HPV dapat diberikan sejak usia 9 hingga 55 tahun. Dengan ketentuan, usia 9 sampai 13 tahun diberikan sebanyak dua kali, dan usia dewasa diberikan sebanyak tiga kali.
Sumber:
idntimes.com
kompas.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H