Mohon tunggu...
Honing Alvianto Bana
Honing Alvianto Bana Mohon Tunggu... Petani - Hidup adalah kesunyian masing-masing

Seperti banyak laki-laki yang kau temui di persimpangan jalan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Di Desa Boti Pencuri Tak Dihukum, tapi Dinafkahi

25 Juli 2019   13:25 Diperbarui: 26 Juli 2019   16:09 1542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beberapa Masyrakat Botti Berpose Bersama Para Pengunjung | baltyra.com

Di desa ini, masyrakat sering kali melakukan keramas dengan menggunakan tanah liat.

Cara masyrakat Botti memperlakukan alam juga tergolong unik. Jika mereka menebang salah satu pohon maka mereka harus menggantinya dengan menanam 5 sampai 10 pohon.

Anak-anak adat di lingkungan sonaf (kerajaan) dibagi menjadi dua. Sebagian diperbolehkan untuk bersekolah, sedangkan sebagiannya lagi tidak diperboleh demi menjaga dan meneruskan tradisi serta adat dari suku Botti ini.

Oh iya, anak-anak yang tidak bersekolah didesa Botti ini setiap hari diajarkan untuk memenuhi kebutuhan sandang, dan papan seperti membuat menanam, membuat minyak goreng, memanen dan memintal kapas untuk menenun dan lain-lain.

(Honing Alvianto Bana)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun