Di desa ini, masyrakat sering kali melakukan keramas dengan menggunakan tanah liat.
Cara masyrakat Botti memperlakukan alam juga tergolong unik. Jika mereka menebang salah satu pohon maka mereka harus menggantinya dengan menanam 5 sampai 10 pohon.
Anak-anak adat di lingkungan sonaf (kerajaan) dibagi menjadi dua. Sebagian diperbolehkan untuk bersekolah, sedangkan sebagiannya lagi tidak diperboleh demi menjaga dan meneruskan tradisi serta adat dari suku Botti ini.
Oh iya, anak-anak yang tidak bersekolah didesa Botti ini setiap hari diajarkan untuk memenuhi kebutuhan sandang, dan papan seperti membuat menanam, membuat minyak goreng, memanen dan memintal kapas untuk menenun dan lain-lain.
(Honing Alvianto Bana)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H