Mohon tunggu...
Haniam Maria
Haniam Maria Mohon Tunggu... -

If it's hard, you don't have to be alone. Come, I'm ready to listen 😇 Seseorang yang selalu tersenyum dan tertawa selagi mencari jati diri. I'm S.Psi 😁

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bahasa: Menarik Tapi Rumit

7 November 2014   19:12 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:23 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Bahasa merupakan salah satu proses kognitif yang paling menarik untuk dipelajari. Karena melalui bahasa, kita dapat mengungkap cara sebuah pikiran—yang kita miliki—dapat mempengaruhi pikiran yang lain. Bahasa merupakan sebuah proses yang sangat rumit, tapi kita dapat memecahkannya tanpa upaya yang keras, dan hal ini dilakukan setiap hari, setiap jam, setiap menit, bahkan setiap sepersekian detik. Bahasa berfungsi sebagai sarana kita untuk berkomunikasi dengan orang lain, bahkan ketika tidak ada seorang pun yang dapat kita ajak berbicara secara spontan kita akan berbicara dengan dirikita sendiri.

Menurut para psikolog kognitif, bahasa (language) adalah suatu sistem komunikasi yang didalamnya pikiran-pikiran dikirimkan (transmitted) dengan perantaraan suara (percakapan) atau simbol (tulisan atau isyarat). Pemrosesan bahasa adalah sebuah komponen penting dalam penyimpanan pemrosesan informasi, berpikir, dan pemecahan masalah. Perkembangan bahasa mencerminkan sebuah abstraksi yang unik, yang menjadi dasar kognisi manusia.

Seperti yang telah saya bahas pada artikel sebelumnya, bahwa sebagian besar proses-proses memori kita melibatkan informasi semantik (verbal) dan memiliki sekitar 60.000 kata berbeda yang tersimpan dalam kamus verbal kita. Kata-kata dapat digabungkan menjadi berbagai kombinasi, sekalipun untuk menyampaikan ide yang sama. Secara teknis, studi tata bahasa (grammar) mencakup area fonologi (phonology), yakni ilmu yang mempelajari kombinasi suara-suara dalam suatu bahasa; morfologi (morphology), yakni ilmu yang mempelajarikombinasi potongan-potongan kata dan kata-kata itu sendiri sehingga menjadi unit-unit yang lebih besar; dan sintaksis (syntax), yakni ilmu yang mempelajari kombinasi kata-katasehingga menjadi frase dan kalimat.

Paul Broca, seorang dokter bedah Prancis, merupakan orang pertama yang melakukan pengamatan ilmiah terhadap bahasa. Dari pengamatan tersebut, disimpulkan bahwa area frontal kiri manusia terlibat dalam kemampuan berbicara (berbahasa), yang kemudian dikenal sebagai area Broca. Dilanjutkan dengan pengamatan yang dilakukan oleh Carl Wernicke, ia menemukan bahwa area temporalis kiri manusia terlibat dalam pemahaman bahasa, yang dikenal dengan area Wernicke. Pada area Broca, apabila terjadi kerusakan atau cedera maka akan mengalami hilangnya kemampuan berbicara. Sedangkan pada area Wernicke, apabila terjadi kerusakan atau cedera maka akan mengurangi kemampuan dalam memahami kata-kata lisan dan tulisan, namun masih dapat berbicara dengan normal.

Seorang peneliti Prancis, Emile Javal, menemukan fenomena bahwa dalam proses membaca, mata manusia tidak mengamati huruf demi huruf secara berurutan, melainkan bergerak dalam loncatan-loncatan kecil dengan disertai fiksasi sesaat di titik-titik tertentu, yang disebut dengan gerak sakadik (saccades). Waktu yang kita gunakan untuk menggerakkan mata kita untuk meninjau kembali teks yang telah kita baca adalah sekitar 10-15 persen dari waktu keseluruhan, disebut dengan regresi (regression). Sebagian besar kasus, alasan orang membaca adalah untuk memahami makna bacaan yang disajikan dalam tulisan. Sehingga, dapat dikatakan bahwa pemahaman dalam membaca adalah proses memahami makna materi tertulis. Studi-studi fiksasi mata mengindikasikan bahwa pemahaman dipengaruhi oleh sejumlah faktor seperti kata-kata yang langka, integrasi klausa-klausa yang penting, dan penyusunan kesimpulan. Pengetahuan, yang dapat diperoleh melalui pengalaman historik maupun situasional juga mempengaruhi pemahaman kita akan bacaan.

Sekian, semoga bermanfaat...

Sumber Referensi:

Solso, R.L., Maclin, O.H., & Maclin, M.K. 2008. Psikologi Kognitif (dialihbahasakan oleh Mikael Rahardanto & Kristianto Batuadji). Jakarta: Penerbit Erlangga

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun