Di tengah dinamika pertanian modern, keberlanjutan dan efisiensi menjadi kunci utama. Universitas Negeri Malang (UM), melalui tim pengabdian tahun 2022, membawa inovasi yang menggabungkan teknologi Internet of Things (IoT) dengan budidaya akuaponik, mengatasi tantangan nyata dalam pertanian. Hal ini sejalan dengan tujuan SDGs 7 (Affordable and Clean Energy) dan SDGs 12 (Responsible Consumption and Production).Â
Bapak Kadim Makjur bersama tim pengabdian UM menjalin kemitraan untuk mengimplementasikan sistem IoT yang dapat memonitor suhu dan pH air pada akuaponik. Keberhasilan proyek ini tak lepas dari kolaborasi tim yang dipimpin oleh Aripriharta, S.T, M.T, Ph.D, seorang Dosen Teknik Elektro dan Informatika di UM dibantu oleh beberapa tenaga ahli dari UM Muhammad Afnan H, MT (Dosen Teknik Elektro dan Informatika), Dr. Imam Alfianto (Dosen Teknik Sipil dan Perencanaan), Dr. Satia Nur Maharani (Dosen Akuntansi), serta Mahasiswa Universitas Negeri Malang yakni Arif Wibawa, Tamara Fitri Andansari, Bayu Arivia Putra dan Akfan Wahyu Wardhana dan didanai oleh Non-APBN Universitas Negeri Malang Tahun 2022 dengan nomor kontrak 19.5.293/UN32.20.1/PM/2022.
Proses perakitan sistem dimulai dengan pemasangan mikrokontroler dan sensor ke dalam kerangka, dengan sensor pH yang diposisikan hingga dasar kolam untuk memastikan pembacaan yang akurat. Dengan panel surya sebagai sumber daya, sistem ini menjadi lebih efisien dan ramah lingkungan.
Sistem IoT ini bukan hanya mewujudkan pemantauan real-time, tetapi juga menghadirkan keunggulan efisiensi waktu, tanpa memerlukan tenaga ekstra. Tim UM, dengan dukungan dosen dan mahasiswa, membuktikan bahwa teknologi ini bukan hanya untuk kemajuan akademis, tetapi juga sebagai kontribusi nyata untuk meningkatkan kualitas pertanian dan kehidupan masyarakat sekitar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H